Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Tidak Dianjurkan Membuat Hand Sanitizer Sendiri

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi memakai hand sanitizer. Unsplash.com/Kelly Sikkema
Ilustrasi memakai hand sanitizer. Unsplash.com/Kelly Sikkema
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah corona menyebabkan beberapa kebutuhan dasar untuk pencegahan penyebaran virus seperti hand sanitizer, masker dan antiseptik, langka di pasaran. Tak sedikit yang mencoba membuat hand sanitizer sendiri di rumah lalu menjualnya kembali.  

Hal ini mendorong Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau FKUI melalui Departemen Kimia Kedokteran melakukan pembuatan hand sanitizer secara mandiri yang kemudian diberi nama Kimi Hand Care. Inisiatif ini menurut Dekan FKUI Dokter Ari Fahrial Syam sebagai upaya merespon banyaknya warga masyarakat yang melakukan percobaan pembuatan mandiri hand sanitizer.

"Awalnya inisiatif dari rekan-rekan di Departemen Kimia, sebab di lapangan banyak dokter dan perawat yang kekurangan stok hand sanitizer. Jadi yang sebelumnya hanya dibuat untuk kalangan terbatas akhirnya kami memberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan," ucap Ari dalam konferensi pers daring melalui saluran YouTube, Jumat 20 Maret 2020.

Ari menyarankan agar masyarakat tidak asal membuat dan menjualnya sendiri tanpa konsultasi dahulu. Sebab bahan yang digunakan termasuk kategori bahan kimia yang memiliki aturan khusus dalam penggunaannya agar tetap aman. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau merujuk standar menggunakan alkohol dengan kadar 96 persen murni sebab virus corona bisa mati dalam waktu 1 menit jika kontak dengan alkohol. Nah apakah yang membuat bisa menjamin jika kandungan alkoholnya standar," ujarnya.

Sebab itu pihaknya tidak menganjurkan membuat hand sanitizer sendiri, karena dalam proses merumuskan komposisi hitungannya jika tidak sesuai bisa menimbulkan risiko. "Membuat hand sanitizer ada standarnya, jika masyarakat tak memiliki pengetahuan khuhsus lebih baik tidak membuat sendiri. Kita bisa berbuat hal lain mislanya mending kampus yang memiliki laboratorium kimia untuk bekerja sama membuat," pungkas Ari.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

8 hari lalu

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

Bagi penderita asam lambung penting untuk menghindari beberapa minuman yang dapat memperburuk penyakit ini.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

26 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.