TEMPO.CO, Jakarta - Jangan sepelekan orang yang batuk atau bersin di sekitar kita. Batuk bisa menyebarkan kuman hingga 6 meter, bahkan bersin hingga 8 meter! Dari sinilah penularan penyakit TBC terjadi. Bakteri yang terbawa di cairan dari batuk dan bersin ini bisa bertahan di udara selama 10 menit.
Penyakit TBC yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis ini sebenarnya sudah ada di dunia sekitar 9.000 tahun yang lalu. Penyakit ini meningkat pada tahun 1985, bersamaan dengan banyaknya penderita HIV yang memiliki kekebalan tubuh rendah.
Pada 1993, World Health Organization (WHO) menetapkan TBC sebagai global emergency, pertama kalinya sebuah penyakit diberi label sedarurat itu.
Sejak itu, TBC menjadi penyebab kematian terbesar kedua secara global. Pada 2015 saja, setidaknya 1,8 juta orang meninggal dunia akibat TBC. Belum lagi puluhan juta lainnya yang jatuh sakit karena TBC.
Penularan penyakit TBC bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri. Hal ini bisa terjadi setelah penderitanya batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, bahkan bernapas sekalipun.
Baca Juga:
Meski demikian, tidak serta-merta setiap orang yang menghirup udara terkontaminasi kuman Tuberculosis akan langsung tertular. Semuanya tergantung dari kekebalan tubuh masing-masing orang. Idealnya, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dapat menjaga diri mereka dari risiko terinfeksi TBC.
Perlu diingat ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang lebih rentan tertular dibandingkan dengan yang lain, misalnya penderita penyakit dengan kekebalan tubuh rendah seperti HIV.
Memastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi Bacillus Calmette-Guerin atau BCG saat usia 2 bulan juga merupakan salah satu cara untuk menghindari penularan penyakit TBC. Semakin banyak anak mendapatkan vaksinasi BCG, semakin kecil kemungkinan tertular TBC.
Kini, sudah banyak perkembangan di bidang medis untuk mendiagnosis dan mengobati TBC. Namun tetap penting untuk tahu cara penularan TBC dan sebisa mungkin menekan kemungkinan penularan.
Tidak hanya orang yang menderita penyakit TBC saja yang harus sadar akan bahaya penularan penyakit TBC, namun kesadaran ini harus dilakukan setiap orang. Bagi penderita TBC, jalani pengobatan hingga benar-benar tuntas.