Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Pasien Virus Corona Meninggal, Kenapa Lansia Paling Rentan?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pasien positif terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia meninggal dunia pada Rabu, 11 Maret 2020 dini hari. Pasien yang merupakan warga negara asing atau WNA itu berusia 53 tahun. Ia masuk rumah sakit dalam kondisi sakit berat. Selain terinfeksi virus corona, dia juga mengidap diabetes dan gangguan paru-paru.

"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu. 

Ia mengatakan bahwa pasien wanita nomor 25 itu berjenis kelamin perempuan. Ia terinfeksi virus corona dari luar Indonesia dan baru dinyatakan positif pada Selasa, 10 Maret.

Ini merupakan kematian pasien positif virus corona di Indonesia. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina, ini memang diketahui bisa berakibat fatal bagi pasien berusia lanjut.

WHO mencatat, tingkat fatalitas penyakit karena virus ini mencapai 21,9 persen pada orang berusia 80 tahun ke atas. Namun, menurut sebuah studi terpisah, untuk usia 10 hingga 39, tingkat kematian sekitar 0,2 persen. Jumlah kematian dan gejala parah hampir tidak ada di usia yang lebih muda.

Fakta ini menunjukkan bahwa virus corona baru atau COVID-19 memiliki karakteristik yang berbeda dengan virus lain, seperti influenza yang biasanya berbahaya untuk anak-anak dan lansia.

“Dengan infeksi pernafasan seperti ini, kita biasanya melihat kurva berbentuk U pada siapa yang paling terkena serangan. Anak kecil di salah satu ujung U karena sistem kekebalan mereka belum berkembang dan orang tua di ujung lain karena sistem kekebalan mereka tumbuh lebih lemah, ”kata Vineet Menachery, ahli virologi di University of Texas Medical Branch, seperti dilansir Washington Post, Selasa, 10 Maret 2020.  "Untuk virus ini, satu sisi U benar-benar hilang."

Wabah coronavirus sebelumnya juga secara misterius tidak menyerang kaum muda. Tidak ada anak yang meninggal selama wabah SARS pada 2002, yang menewaskan 774 orang. Dan hanya sedikit anak yang terkena gejala virus corona MERS yang telah membunuh 858 sejak 2012.

Kenapa lansia lebih rentan terhadap virus ini? Untuk mengetahui alasannya, Menachery telah melakukan percobaan di laboratoriumnya di Texas terhadap tikus. Dia memberikan virus SARS, yang merupakan sepupu yang sangat dekat dengan virus corona baru. Bayi tikus di labnya berhasil melawan infeksi infeksi, sedangkan tikus yang lebih tua mengalami kerusakan tubuh dan paru-paru karena virus ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menachery menyimpulkan bahwa kematian tikus tua tidak hanya terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, tapi juga "disregulasi" yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap virus corona SARS. Itu mirip dengan bagaimana manusia mati karena infeksi dari virus corona baru.

"Ini respons agresif dari sistem kekebalan tubuh mereka yang merusak, bahkan lebih dari infeksi itu sendiri," kata Menachery. "Ini seperti polisi menanggapi pelanggaran dengan tim SWAT menabrak pintu."

Namun, pertanyaan yang ia dan orang lain masih perjuangkan, adalah mengapa bayi tikus tidak terpengaruh oleh virus itu?

Beberapa ahli telah mengemukakan teori bahwa karena anak-anak sangat terpapar dengan empat coronavirus ringan lainnya, yang beredar setiap tahun dan menyebabkan flu biasa, yang dapat memberi anak-anak semacam kekebalan yang diperkuat. Tetapi banyak yang meragukan argumen itu karena orang dewasa juga terkena virus flu biasa, dan sistem kekebalan tubuh anak-anak - terutama di bawah usia lima tahun - kurang berkembang, yang seharusnya membuat mereka lebih rentan, tidak kurang.

"Jika diketahui bahwa anak-anak kurang rentan terhadap infeksi, maka saya curiga ada sesuatu yang lebih mekanis daripada imunologis yang terjadi," kata Esper, pakar infeksi anak. "Sesuatu tentang reseptor di tubuh anak-anak atau paru-paru mereka mengganggu kemampuan virus untuk menempelkan dirinya sendiri."

Hal lain masih dipertanyakan adalah mengapa bayi tikus bisa terhindar dari infeksi virus. Beberapa ahli telah mengemukakan teori bahwa karena anak-anak sering terpapar dengan empat virus corona ringan lainnya setiap tahun. Virus itu menyebabkan flu biasa. Paparan virus memberi anak-anak semacam kekebalan. Tetapi banyak yang meragukan argumen itu karena orang dewasa juga terkena virus flu biasa. Selain itu, sistem kekebalan tubuh anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun, kurang berkembang, yang seharusnya membuat mereka lebih rentan.

"Jika diketahui bahwa anak-anak kurang rentan terhadap infeksi, maka saya curiga ada sesuatu yang lebih mekanis daripada imunologis yang terjadi," kata Esper, pakar infeksi anak. "Sesuatu tentang reseptor di tubuh anak-anak atau paru-paru mereka mengganggu kemampuan virus untuk menempelkan dirinya sendiri."

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

16 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

17 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

3 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

6 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

13 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.