Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Bagikan Trik agar Hubungan Asmara Direstui Orang Tua

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com
Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan asmara butuh restu orang tua jika ingin berlanjut ke tahap yang lebih serius. Tapi kadang-kadang hal itu jadi tantangan tersendiri, sama halnya dengan perbedaan usia, status, asal daerah, dan latar belakang keluarga. Gaya komunikasi dan beda zaman menjadi dinding penghalang menuju proses disetujui. Bila Anda sedang mengalaminya saat ini, ada baiknya intip tips dari pakar ini.

Menurut Psikolog Klinis Pingkan Rumondor hal penting yang dilakukan sebelum meyakinkan orang tua atau calon mertua ialah meyakinkan diri sendiri dan pasangan.

"Kita harus paham dan aware dulu, kita kalau mau mencari pasangan hal apa yang kita butuhkan. Visi seperti apa kalau mau berkeluarga. Komunikasikan ini ke pasangan dulu," ucap Pingkan dalam acara Kampanye #SpeakUpForLove Suarakan Isi Hati Dalam Memilih dan Memperjuangkan Cinta di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020

Menurut Pingkan, ketika keduanya sudah saling terbuka dan memiliki visi ingin hubungan ke arah yang lebih serius, baru berdiskusi dengan keluarga. "Ketika pasangan sudah yakin, ini akan jauh lebih mudah membicarakan ke orang tua. Yakin dulu, tahu betul alasan memilih pasangan itu, apa yang tidak dan disetujui orang tua," lanjut Pingkan.

Diakui Pingkan memang tidak mudah, namun ia memberikan beberapa tips komunikasi pada orang tua agar direstui hubungan asmara Anda

1. Pahami pemikiran orang tua

"Sebelum ngomong, Anda dan pasangan sudah persiapan apa yang akan diomongin, tetapi sebelum ngomong dengarkan dulu apa concerned orang tua dan orang sekitar, apa keberatan-keberatan mereka," ucap Pingkan.

2. Tunjukkan keyakinan

Yakinkan dan tunjukkan kepada orang tua bahwa apa yang mereka khawatirkan tidak akan terjadi. Ataupun jikalau itu terjadi, risikonya lebih kecil untuk Anda dan pasangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Misalnya ada orang tua yang melarang anaknya menikah dengan musisi karena tidak cukup (penghasilan). Tunjukkan musisi ini pekerja keras, bisa punya penghasilan cukup untuk keluarga. Atau keduanya bisa bekerja sehingga mereka punya strategi untuk mengatasi kekurangan," Pingkan menjelaskan.

3. Pilih waktu bicara

Topik pembicaraan soal masa depan membutuhkan situasi dan kondisi yang relatif santai. Bicaralah selalu dimulai dengan kata saya. Lalu ungkapkan perasaan, misalnya mulai curahan hati merasa tertekan hingga tidak ada dukungan. Buka diskusi dalam suasana santai. Lalu ungkapkan permintaan apa yang orang tua khawatirkan.

"Dari situ akan ada diskusi, bagaimana kekhawatiran itu tidak terjadi. Lalu bagaimana meyakinkannya. Tidak ada rumus isi pernyataan yang sama antar setiap keluarga. Masing-masing keluarga unik," tutur Pingkan

4. Pastikan pasangan juga melakukan hal yang sama

Cinta mesti diperjuangkan kedua belah pihak, bukan satu pihak saja. Kalau hanya diri sendiri tidak yakin bagaimana bisa berjalan di proses selanjutnya.

"Misalnya laki-lakinya males-malesan, perempuannya yang lebih semangat mengatakan 'kayaknya aku concerned di sini'. Anda dan pasangan harus yakin dulu. Tanyakan juga pada hati yang paling dalam apakah pasangan ini yang layak diperjuangkan," pungkasnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

5 jam lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

13 jam lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

7 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

7 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

14 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

14 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

19 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

21 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.