TEMPO.CO, Jakarta - Pekan mode di sejumlah kota dunia terpaksa dibatalkan karena wabah virus corona baru atau COVID-19. Setelah Shanghai Fashion Week maupun China Fashion Week, kini Seoul Fashion Week yang dijadwalkan pada 17-21 Maret juga ikut batal.
Korea Selatan diketahui merupakan negara dengan jumlah kasus penyebaran terbesar setelah China, dengan hampir 1.000 kasus infeksi, 144 warga baru pun terinfeksi, dan delapan warga meninggal dunia pada Selasa, 25 Februari 2020.
Menurut The Korea Herald, sekitar 165 calon pembeli diundang ke Seoul Fashion Week musim sebelumnya, yang terdiri dari 135 pembeli Asia dan 30 pembeli dari AS dan Eropa.
Sebanyak 36 brand fashion pun dijadwalkan untuk memamerkan koleksi baru mereka di runway pada bulan depan, menurut Pemerintah Metropolitan Seoul.
Desainer Italia Giorgio Armani menggelar peragaan busana tertutup di Milan Fashion Week untuk mendukung upaya nasional pencegahan virus corona, Ahad, 23 Februari 2020. (Instagram/@giorgioarmani)
Tak hanya Seoul, pekan mode di sejumlah kota besar lain di dunia juga memilih untuk menunda dan membatalkan acaranya. Sebelumnya, Giorgio Armani membatalkan acaranya di Milan.
Pameran Cosmoprof Worldwide di Bologna juga telah ditunda hingga Juni. Italia dilaporkan juga terkena wabah tersebut dengan 229 infeksi dan 7 kematian pada 25 Februari.
Sementara Rakuten Fashion Week Tokyo yang dijadwalkan akan dimulai pada 16 Maret pun belum membuat pengumuman terkait kelanjutan acara modenya.