TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa terdapat 45 miliar pembalut dan tampon yang digunakan oleh perempuan dunia yang menghasilkan 3,2 juta sampah setiap tahun? Ini karena penggunaan produk kewanitaan yang sustainable seperti menstrual cup atau reusable sanitary pads belum populer.
Lebih dari 50 populasi dunia mengalami menstruasi, namun pembicaraan mengenai pentingnya kebersihan dan kesehatan reproduksi perempuan serta dampak lingkungan dari penggunaan produk kewanitaan pada saat menstruasi belum terlalu banyak dibicarakan.
Saat ini, berbagai negara sudah mulai mengkampanyekan Sustainable Feminine Hygiene, yaitu ajakan untuk lebih bijak menggunakan produk kewanitaan dari bahan atau material yang ramah lingkungan serta memiliki dampak kimia bagi lingkungan serta tubuh yang lebih rendah. Concern ini juga datang dari para penggiat gaya hidup minim sampah.
Tren gaya hidup minim sampah atau zero-waste pada masa menstruasi berkembang dengan meningkatnya penggunaan menstrual cup yang memang diketahui lebih memiliki dampak baik bagi lingkungan. Menstrual cup cocok digunakan bagi perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual.
Ahli ginekologi Dinda Derdameisya mengungkapkan, saat ini tren penggunaan produk kewanitaan yang sustainable juga sudah mulai berkembang di Indonesia misalnya dengan adanya kesadaran untuk menggunakan menstrual cup serta reusable sanitary pads.
"Namun, pada saat penggunaan perlu diperhatikan juga cara membersihkan serta mensterilisasi menstrual cup dengan benar. Sebelum pemakaian, cuci bersih menstrual cup dengan cairan antiseptik atau sabun khusus kewanitaan hingga bersih," ucap Dinda melalui siaran pers Andalan Feminine Care, Selasa, 5 Februari 2020.
Penggunaan menstrual cup yang tidak disertai dengan merawat kebersihan organ reproduksi justru akan semakin memperparah iritasi pada kulit vagina. Sanitasi yang bersih juga berperan sangat penting untuk mensterilkan menstrual cup, khususnya bila sedang bepergian atau bekerja di kantor.
"Sama halnya dengan penggunaan pembalut, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan dengan menstrual cup, pastikan kamu rutin mencuci atau mengganti menstrual cup maksimal setiap 10-12 jam sekali," lanjut Dinda.
Selain menstrual cup, reusable sanitary pads atau biasa disebut pembalut kain juga menjadi salah satu yang sering digunakan oleh perempuan Indonesia. Namun, lagi-lagi sebelum memakainya pastikan kondisi pembalut kain tersebut benar-benar bersih dan kering.
"Caranya cuci serta kucek dengan menggunakan deterjen yang memiliki bahan lembut serta aman bagi kulit, setelah itu keringkan di bawah sinar matahari," ucap Dinda.