TEMPO.CO, Jakarta - Penuaan atau aging ialah salah satu dari banyak masalah kulit paling umum yang dihadapi perempuan. Penuaan merupakan proses natural yang disebabkan oleh banyak faktor, baik dari luar maupun dari dalam.
Berdasarkan penyebabnya, penuaan kulit secara umum dapat dibagi menjadi dua, yakni penuaan intrinsik atau penuaan kronologis yang merupakan proses alami yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia, maka berbagai mekanisme perubahan terjadi secara simultan pada lapisan kulit.
Sedangkan penuaan secara ekstrinsik atau photoaging disebabkan oleh lingkungan seperti polusi, pola hidup yang tidak sehat, dan paparan sinar matahari. Lalu bagaimana dengan penuaan yang dialami perempuan di Indonesia?
Ketua Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia Abraham Arimuko, mengatakan penuaan kulit yang dialami oleh perempuan di Indonesia pada umumnya merupakan kombinasi dari faktor intrinsik dan ekstrinsik yang menyebabkan pipi menjadi cekung, muncul kantung mata, serta timbulnya kerutan dan menurunnya elastisitas kulit sehingga kulit menjadi kendur dan tekstur kulit terasa kasar.
Ketua Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia Dr. Abraham Arimuko, SpKK, MARS usai ditemui di acara peluncuran Clinelle Age Revive di Jakarta, Kamis 30 Januari 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Sementara itu menurut Abraham tanda-tandanya penuaan kulit masing-masing perempuan berbeda tidak sama secara spesifik. Bagi yang kultinya terawat mungkin tandanya lebih lambat dibandingkan dengan cenderung mengabaikan perawatan kulit.
"Belum lagi ditambah dengan paparan polusi dan stres yang membuat usia 30-an sudah mulai timbul tanda penuaan," ujar Abraham yang ditemui usai acara acara peluncuran Clinelle Age Revive di Jakarta, Kamis 30 Januari 2020.
Namun, menurut Abraham penuaan pada kulit wanita Indonesia berbeda dengan kulit wanita barat yang cenderung putih. Kulit perempuan Indonesia lebih tebal lapisannya yang membuat tidak mudah muncul kerutan. Sementara kulit putih dari barat cebderung lebih tipis yang membuat usia 35 tahun ke atas udah muncul kerutan.
"Jadi munculnya tanda penuaan kulit perempuan Asia bukan didominasi dari kerutan tapi lebih ke arah flek misalkan kusam dan flek hitam yang sering disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi," papar Abraham.
Abraham menambahkan lebih lanjut faktor yang menyebabkan lapisan kulit perempuan Asia tebal dari perempuan berkulit putih termasuk karena faktor genetik dan rentan terkena stres karena pola dan gaya hidup yang tidak sehat.
Selain karena genetik dan paparan stres, faktor lainnya yakni pigmen kulit yang sebenarnya berfungsi sebagai penahan sinar matahari atau UV. "Secara alamiah jika kena sinar matahari maka kulit kita akan lebih gelap. Sebenarnya proses tersebut alamiah untuk melindungi kulit supaya sinar matahari tidak masuk ke lapisan bawah lagi karena dilindungi oleh lapisan pigmen di bagian atas," pungkas Abraham.