Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Ukuran Payudara Wanita Bisa Berubah? Cek Penyebabnya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bra (pixabay.com)
Ilustrasi bra (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada ukuran ideal untuk payudara karena setiap wanita berbeda-beda. Tapi untuk orang Indonesia, rata-rata ukurannya adalah 32-34 dengan rentang cup A hingga C. 

Tapi tahukah Anda bahwa ukuran payudara juga bisa berubah, meski wanita tersebut sudah mencapai usia dewasa? Ada banyak penyebabnya, di antaranya faktor keturunan dan persalinan. Jadi jangan heran jika ukuran payudara Anda bertambah besar, lalu mengecil lagi.

Berikut beberapa penyebab perubahan ukuran payudara yang perlu Anda ketahui.

1. Keturunan

Faktor keturunan menentukan warna rambut hingga warna kulit, begitu pula ukuran payudara. Bukan berarti ketika seorang perempuan terlahir dari ibu dengan ukuran payudara cup C maka ia akan memiliki ukuran yang sama, namun kecenderungan memiliki ukuran payudara cup C lebih besar.

2. Berat badan

Di dalam payudara, terdapat jaringan, kelenjar susu, dan juga jaringan lemak. Ada orang yang memiliki jaringan lemak lebih tinggi, sehingga bisa merasakan perubahan ukuran payudara saat berat badannya bertambah atau berkurang.

3. Rutinitas olahraga

Rupanya, olahraga juga bisa membuat payudara tampak lebih kencang. Aktivitas olahraga yang menggunakan otot pectoralis atau otot tebal yang ada di anterior dari dinding dada seperti angkat beban bisa menyebabkan ukuran payudara tampak lebih besar.

Meski demikian, sebenarnya yang bertambah besar bukanlah payudaranya. Justru, yang berkembang adalah otot di belakang payudara sehingga mendorong payudara lebih ke depan.

4. Haid

Perempuan yang sedang haid juga bisa mengalami perubahan tekstur, bentuk, hingga ukuran payudara. Saat beberapa hari awal siklus ovulasi, tubuh memproduksi hormon estrogen yang menstimulasi kelenjar susu di payudara.

Namun pada hari-hari akhir siklus menjelang haid, hormon progesteron mengambil peran sehingga menyebabkan payudara lebih sensitif. Rasanya seperti membengkak dan tampak lebih besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat sedang haid, beberapa perempuan akan merasakan payudaranya lebih besar karena kelenjar susu sedang membesar. Setelah haid selesai, payudara akan kembali ke tekstur dan ukuran semula.

5. Metode kontrasepsi

Metode kontrasepsi yang digunakan juga bisa berpengaruh terhadap ukuran payudara. Jenis-jenis KB seperti pil, suntik, dan IUD hormonal juga bisa membuat hormon estrogen dan progesteron lebih aktif.

Pada fase ini, payudara bisa terlihat lebih besar. Meski demikian, kondisi ini tidaklah permanen. Biasanya, perubahan ukuran payudara hanya akan terasa saat baru memulai penggunaan kontrasepsi.

6. Kehamilan dan pasca-persalinan

Lihat bagaimana ukuran payudara ibu hamil bisa bertambah berkali-kali lipat? Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon di tubuh wanita seperti meningkatnya progesteron. Itulah mengapa saat usia kehamilan memasuki bulan ke-5 atau ke-6, payudara sudah bisa memproduksi ASI.

Setelah lahiran, ukuran payudara bisa terlihat besar terutama bagi ibu menyusui. Idealnya, ukuran payudara akan kembali normal setelah 3-6 bulan setelah berhenti menyusui.

7. Usia

Tentu payudara Anda sekarang tidak sama dengan bentuk dan ukuran saat masih remaja dulu, begitu pula kelak saat sudah berusia lanjut. Contohnya saat seorang perempuan memasuki fase menopause, hormon estrogen akan menurun. Artinya, jaringan ikat di payudara berhenti produksi dan perlahan menyusut.

Hal ini sangat normal, ditambah lagi seiring dengan penuaan, elastisitas kulit dan kemampuan meregangnya ligamen juga ikut berkurang.

Semua perubahan ukuran payudara sangatlah normal selama ada faktor perubahan yang mendasarinya. Namun apabila perubahan ukuran payudara terjadi tiba-tiba, segera konsultasikan pada dokter untuk mengantisipasi tumor di payudara.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

7 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

10 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

14 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

17 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

19 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

27 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

30 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

30 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

31 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur