TEMPO.CO, Jakarta - Selena Gomez merilis album baru, Rare, pada Jumat, 10 Januari 2020. Ia kembali ke karier musiknya setelah beberapa tahun menghindari sorotan publik untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.
Dalam sebuah wawancara baru di New Music Daily dengan Zane Lowe di Apple Music's Beats 1, dia berbicara secara terbuka tentang kesehatan mental, menganjurkan terapi untuk semua orang. Ia mengatakan, terapi membuatnya memiliki kepercayaan diri baru.
"Yah pertama-tama, saya seorang pendukung kesehatan mental. Saya punya impian pribadi agar sekolah mengajari siswanya terapi perilaku dialektik," kata Selena, dilansir Teen Vogue.
Alasannya, penyanyi 27 tahun ini pernah membaca bahwa banyak remaja usia 14 tahun saat ini memiliki kecemasan dan depresi yang sama dengan orang berusia 40 tahun pada 1950-an.
Menurut Mayo Clinic, terapi perilaku dialektik atau DBT adalah jenis terapi perilaku kognitif yang mengajarkan keterampilan untuk membantu menangani stres, mengelola emosi, dan meningkatkan hubungan Anda dengan orang lain. Ini adalah praktik berbasis bukti yang menggunakan perhatian dan mendorong keseimbangan, yang dirancang untuk membantu orang mengelola emosi yang menyakitkan dan memiliki hubungan yang lebih baik.
Keterampilan yang diajarkan dalam DBT meliputi penurunan pemikiran hitam dan putih, toleransi yang lebih baik terhadap toleransi, dan mengatur emosi.
Sebelumnya Selena menceritakan bagaimana terapi dan pengobatan telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Itu karena dia menyadari bisa mendapatkan bantuan untuk kesehatan mentalnya dan melakukannya.
Selena juga memotong bagian beracun dari hidupnya selama beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah media sosial. Mantan pacar Justin Bieber ini mengatakan dia meninggalkan media sosial selama dua tahun karena menyadari hal itu sangat berbahaya.
"Pertama-tama, ada sejuta hal yang tidak ingin kulihat. Aku akan melihatnya berulang kali. Lalu aku membandingkan. Kau punya FOMO. Kehidupan setiap orang tampak luar biasa, dan itu terjadi bagi saya juga," katanya.
Semakin tambah buruk ketika ia menemukan ada akun yang membedahnya, mulai dari tubuh, wajah, fitur, pilihan yang ia buat, dan itu membuatnya tambah tertekan.
"Tidak seorang pun dari Anda yang tahu apa yang Anda bicarakan, dan itu menghancurkan saya. Jadi saya berhenti, dan saya memberi tahu setiap orang bahwa semuanya berubah."
Bukan hanya FOMO dan perundungan di media sosial, dia juga menghadapi tekanan citra tubuh. Ia mengakui saat ini ada pandangan spesifik tentang wanita yang masuk ke otaknya.
“Tetapi ketika saya keluar dari media sosial, saya jauh lebih bahagia hanya dengan saya, diri saya sendiri, bagaimana penampilan saya, dan itu sangat membantu,” kata Selena Gomez.
Di album Rare, Selena Gomez juga bicara tentang kesehatan mental, mantan, dan self love.