TEMPO.CO, Jakarta - Seperti rambut, bulu mata juga bisa mengalami kerontokan. Ada yang percaya bahwa ini merupakan firasat seseorang merindukannya. Tapi tentu saja itu hanya mitos. Bulu mata rontok bisa disebabkan oleh kosmetik atau masalah kesehatan.
Jika Anda kehilangan 1-5 helai bulu mata setiap harinya, kondisi tersebut merupakan sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan. Salah satu penyebab bulu mata rontok adalah penggunaan produk riasan mata, khususnya maskara.
Tapi selain makeup, bulu mata rontok juga bisa disebabkan kondisi medis. Jika mengalaminya, Anda harus waspada terhadap 6 kondisi ini.
1. Radang kelopak mata (blefaritis)
Radang pada kelopak mata atau blefaritis adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat sehingga menyebabkan peradangan kronis dan gangguan pada folikel bulu mata.
Beberapa gejala blefaritis, antara lain rasa gatal atau sensasi seperti terbakar yang disertai kemerahan dan pembengkakan pada kelopak mata. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi kuman, cedera, atau reaksi alergi.
2. Penyakit tiroid
Kelenjar tiroid pada tubuh menghasilkan hormon tiroid. Jika kelenjar memproduksi terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon tiroid, maka dapat menyebabkan timbulnya berbagai gejala, seperti kerontokan rambut, termasuk pada bulu mata.
Kerontokan bulu mata bisa terjadi pada kondisi hipertirodisme (tiroid yang terlalu aktif) dan hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif). Biasanya, bulu mata yang rontok bisa tumbuh kembali setelah penyakit tiroid teratasi.
3. Alopecia areata
Jika Anda merasa bulu mata jatuh terus menerus dan sulit tubuh, mungkin Anda mengalami penyakit autoimun yang dikenal dengan alopecia areata.
Alopecia areata adalah suatu kondisi penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut. Akibat kondisi tersebut, rambut kepala, alis, dan bulu mata pun menjadi rontok.
Jika memang kondisi tersebut terjadi pada Anda, sebaiknya segera periksakan diri dengan dokter. Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk alopecia, tetapi ada beberapa cara untuk membantu mengurangi gejala penyakit.
4. Kondisi psikologis trikotilomania
Penyebab bulu mata jatuh lainnya adalah trikotilomania. Trikotilomania adalah salah satu kondisi psikis yang ditandai dengan adanya dorongan untuk mencabut rambut. Keinginan tersebut dapat memengaruhi rambut tubuh di bagian mana pun, tak terkecuali bulu mata.
Bulu mata yang dicabut mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan agar dapat tumbuh kembali.
5. Sedang menjalani kemoterapi
Bagi orang yang menjalani kemoterapi, seluruh bulu dan rambut di tubuh akan rontok, tak terkecuali bulu mata. Meski efek samping ini tergantung dari jenis dan dosis obatnya, tetapi biasanya kemoterapi dapat membuat beberapa helai bulu mata menjadi rontok.
Kendati demikian, tak perlu khawatir. Pasalnya, setelah pengobatan kemoterapi usai, bulu mata tetap bisa kembali tumbuh normal seperti semula.
6. Kanker kulit
Pada kasus yang jarang terjadi, kerontokan bulu mata merupakan salah satu gejala kanker kulit pada kelopak mata. Ketika sel-sel kanker menyebar maka dapat mengganggu pertumbuhan bulu mata sehingga bulu mata menjadi rontok.