TEMPO.CO, Jakarta - Berhitung merupakan salah satu keterampilan dasar yang perlu dimiliki sejak kanak-kanak. Sayangnya, mengajari anak belajar berhitung bukan perkara yang mudah. Lantas, apa yang harus dilakukan orangtua?
Umumnya, anak belajar berhitung saat memasuki PAUD atau TK. Namun, ketika anak berusia satu tahun, orangtua sudah mulai dapat mengajari anak tentang angka dan berhitung. Biasanya anak juga sudah mulai pandai berhitung pada usia 2 tahun.
Mengajari anak belajar berhitung bisa terasa mudah jika dilakukan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Berikut cara sederhana mengajari anak berhitung.
1. Menggunakan jari tangan
Salah satu cara untuk mulai mengajari anak berhitung, yaitu dengan menggunakan jari tangannya. Anda dapat meminta anak menunjukkan berapa usianya menggunakan jari tangan. Misalnya anak berusia tiga tahun, maka mintalah ia menunjukkan tiga jari tangannya sambil berhitung “satu, dua, tiga.”
Lalu, Anda dapat meminta anak menunjukkan 4, 5, atau bahkan 10 jari tangannya sambil berhitung. Dengan menggunakan model sederhana ini, lama-kelamaan anak akan mulai paham dan mengerti hitungan.
2. Menggunakan krayon
Krayon warna-warni tentu dapat menarik perhatian anak. Benda yang satu ini juga dapat Anda gunakan untuk mengajari anak berhitung. Ketika Anda memberi anak satu krayon, maka katakan satu. Ketika Anda memberinya dua, katakan dua.
Lalu, Anda dapat meminta krayon tersebut dari anak Anda, misalnya dengan mengatakan, “Beri mama dua krayon”. Biarkan anak berhitung dan memberikan krayon tersebut pada Anda. Jika salah, maka contohkan kembali pada anak. Setelah anak bisa, maka Anda dapat lanjut pada angka yang lebih besar.
3. Belajar berhitung dengan lagu
Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dalam mengajari anak berhitung. Anda dapat mengajari anak berhitung dengan menyetelkan lagu edukatif seperti “dua mata saya”, sambil memegang bagian tubuh yang disebut pada lagu itu.
Selain itu, Anda juga dapat memperdengarkan lagu “satu ditambah satu” atau “tek kotek kotek anak ayam” untuk mempelajari pertambahan dan pengurangan.
4. Berhitung benda di sekitar
Menghitung benda di sekitar dapat membantu anak semakin memahami konsep berhitung, utamanya penjumlahan dan pengurangan. Anda dapat meminta anak menghitung banyaknya piring di meja makan.
Setelah itu, Anda dapat menambahkan atau mengambil piring tersebut untuk dihitung kembali oleh si Kecil. Tak hanya piring, Anda juga dapat meminta anak menghitung apel yang ada di piring.
5. Bermain petak umpet
Bermain petak umpet juga ternyata dapat membantu anak belajar berhitung. Ketika si Kecil harus berjaga dan yang lain bersembunyi, bantulah ia berhitung hingga hitungan 10. Bukan hanya membuatnya semakin terbiasa dalam berhitung, permainan ini juga akan membuat anak bergerak aktif.
6. Memasukkan kue ke toples
Memasukkan kue ke toples dapat menjadi salah satu cara mengajarkan anak belajar berhitung. Anda dapat meminta anak memasukkan 5 atau 10 kue ke dalam toples, lalu menambahkan atau memakannya untuk dihitung oleh si Kecil. Hal ini akan membantu anak terbiasa untuk berhitung.
7. Memasang poster angka
Memasang poster angka dapat membantu anak belajar berhitung. Anak akan melihat poster tersebut setiap hari sehingga mendorongnya untuk mempelajari apa yang ada pada poster. Pilihlah poster yang berwarna-warni atau memiliki gambar tokoh kartun favorit si Kecil agar dirinya tertarik untuk belajar.
8. Berhitung dengan menggambar
Menggambar umumnya menjadi kegiatan yang banyak disukai oleh anak-anak. Anda dapat meminta anak menggambar buah apel sesuai jumlah yang disebutkan oleh Anda. Ini juga dapat dilakukan bergantian, di mana Anda akan menggambar beberapa buah apel dan meminta anak menghitungnya.
Dalam mengajari anak berhitung, jangan membuatnya terbebani apalagi hingga memarahi dan membentak. Hal tersebut malah akan menimbulkan kecemasan pada anak, serta membuat anak menjadi enggan untuk belajar berhitung.
Perlu diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing sehingga jangan terlalu memaksakan anak untuk belajar berhitung. Umumnya setelah mereka siap, anak akan belajar dan merespons dengan sendirinya.
Namun, jika Anda merasa anak mengalami gangguan belajar, konsultasikan masalah ini pada psikolog anak. Hal ini dapat membuat Anda mengetahui apa yang harus dilakukan pada anak dengan tepat.