Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Penyebab ASI Sedikit atau Tak Keluar Setelah Melahirkan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Proses menyusui bagi sebagian ibu memang tidak berjalan semulus yang diinginkan. Kadang-kadang air susu ibu atau ASI baru keluar di hari ketiga, bahkan ada yang tidak keluar sama sekali.

Minimnya produksi ASI beberapa hari setelah persalinan disebabkan oleh penurunan produksi hormon progesteron. Saat hamil, plasenta memiliki peran penting untuk memproduksi hormon yang berperan dalam pembuatan ASI. Lalu, saat persalinan, plasenta tersebut terpisah dari rahim dan akan keluar dari tubuh.

Akibatnya, terjadi penurunan kadar hormon progesteron dalam tubuh secara drastis, yang menyebabkan ASI tidak keluar setelah melahirkan. Produksi ASI akan kembali berjalan 32-40 jam setelah melahirkan.

Dua sampai tiga hari adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan ibu untuk memproduksi ASI setelah proses IMD. Lebih dari itu, apabila air susu tak kunjung keluar, maka bisa dibilang terlambat. Dalam bahasa medis, hal ini disebut sebagai delayed onset of lactation.

Meski terlambat, bukan berarti ibu yang mengalaminya tidak bisa memproduksi ASI sama sekali. Sayangnya, keterlambatan keluarnya ASI ini bisa memicu stres pada ibu, yang juga dapat mengakibatkan ASI tidak keluar. Siklus ini perlu diputus.

Selain stres, beberapa faktor di bawah ini juga bisa menyebabkan ASI tidak keluar atau terlambat keluar.

1. Persalinan pertama

Beberapa wanita yang baru pertama kali melahirkan, membutuhkan waktu hingga lima hari sampai payudara terisi penuh oleh ASI. Lalu, pada persalinan anak kedua dan seterusnya, air susu akan keluar lebih cepat.

2. Persalinan dengan penyulit

Proses persalinan dengan penyulit disertai faktor penyulit, dan menyakitkan bisa membuat ASI tidak keluar meski sudah lebih dari tiga hari setelah melahirkan. Selain itu, penggunaan obat bius dan infus dalam jangka waktu yang lama juga bisa menurunkan produksi ASI.

3. Operasi Caesar

 

Prosedur operasi, stres, nyeri, dan faktor emosional lainnya yang berhubungan dengan persalinan dengan operasi Caesar, dapat membuat ASI terlambat keluar.

4. Persalinan prematur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ASI sebenarnya memang sudah bisa diproduksi di akhir trimester kedua kehamilan. Namun, persalinan yang terjadi secara tiba-tiba, stres yang muncul, serta ketidakmampuan bayi prematur untuk menyusu, bisa menghambat produksi ASI.

5. Bayi kesulitan untuk menemukan puting ibu

ASI akan diproduksi apabila ada “permintaan dari bayi”. Artinya jika tidak ada stimulasi dari mulut bayi di payudara atau gerakan memerah susu, produksi ASI tidak akan terjadi. Itulah sebabnya, kesulitan bayi dalam menemukan atau menyusu ke puting ibu, bisa memengaruhi produksi ASI. Selain itu kondisi medis, seperti tongue tie, bibir sumbing, maupun masalah pada saraf bayi dapat juga membuat bayi sulit menyusu.

6. Kadar gula darah tinggi

Ibu yang memiliki diabetes, membutuhkan waktu lebih lama untuk memproduksi ASI. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari gangguan hormon, hingga tingginya angka prematur dan operasi Caesar pada ibu dengan riwayat diabetes.

7. Kelainan hormon

ASI tidak keluar juga bisa disebabkan oleh penyakit kelainan hormon, seperti hipotiroidisme dan polycytic ovary syndrome (PCOS).

8. Kelebihan berat badan

Ibu yang mengalami kelebihan berat badan sebelum kehamilan atau mengalami kenaikan berat badan berlebih saat hamil, juga berisiko mengalami keterlambatan produksi ASI.

Meski ASI tidak keluar, Anda disarankan untuk tetap menyusui bayi. Sebab, dalam empat hari pertama setelah persalinan, masih terdapat kolostrum di dalam payudara, yang baik untuk dikonsumsi bayi. Selain itu, stimulasi dari mulut bayi juga akan merangsang produksi ASI.

SEHATQ


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

7 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

9 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

17 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


5 Tips Merawat Kucing Setelah Melahirkan

32 hari lalu

Ilustrasi kucing anggora (unsplash/Hiroko Sekine)
5 Tips Merawat Kucing Setelah Melahirkan

Berikut adalah beberapa langkah penting untuk membantu merawat kucing dan bayinya setelah persalinan.


5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

32 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.


Jessica Mila Tak Bisa Melahirkan Normal, Apa itu Operasi Caesar dan Alasan Harus Dilakukannya?

36 hari lalu

Jessica Mila/Foto: Instagram/Jessica Mila
Jessica Mila Tak Bisa Melahirkan Normal, Apa itu Operasi Caesar dan Alasan Harus Dilakukannya?

Jessica Mila tidak dapat melahirkan normal dan harus menjalani operasi caesar. Bagaimana prosedurnya dan apa alasan harus dilakukannya?


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

37 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

44 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

44 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

45 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara