TEMPO.CO, Jakarta - Walaupun jumlah perempuan hampir setengah dari populasi dunia, diperkirakan hanya sekitar 20 persen para periset di bidang sains, teknologi, dan inovasi adalah perempuan. Perlu lebih banyak upaya untuk menarik dan mempertahankan wanita berkarier di bidang science, technology, engineering, dan mathematics (STEM).
Angin segar datang dari pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi. Menristek Bambang Brodjonegoro menyatakan mendukung kiprah perempuan di bidang STEM. Baginya perempuan punya kesempatan yang sama dengan laki-laki di bidang apapun, termasuk STEM.
"Indonesia kekurangan sumber daya manusia dalam STEM, termasuk tentu saja perempuan, padahal bidang STEM lebih membutuhkan ketelitian dan ketekunan," ucap Bambang di Jakarta, Rabu, 27 November 2019.
Untuk mendukung program pengembangan sumber daya manusia yang dicanangkan pemerintah Indonesia, GE Indonesia menyelenggarakan acara GE Indonesia Recognition for Inspiring Women in STEM. Program ini memberikan penghargaan pada lima perempuan Indonesia di berbagai bidang teknologi. Siapa saja mereka?
1. Pratiwi Pujilestari Sudarmono
Ahli Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini dipilih pemerintah Indonesia dan NASA sebagai payload specialist untuk melakukan berbagai penelitian. Mulai dari memantau pertumbuhan patogen manusia di ruang angkasa hingga diferensiasi sel pada misi pesawat ulang-alik STS-61H NASA.
2. Premana Wardayanti Premadi
Ahli Astrofisika dan Kepala Observatorium Bosscha ini merupakan seorang ilmuwan bidang astronomi. Dia menelaah hasil pengamatan berbagai fenomena semesta dan objek seperti bintang, planet, dan galaksi.
3. Eniya Listiani Dewi
Profesor Bidang Teknologi Proses Elektro Kimia di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang meraih penghargaan Habibie Award termuda dalam bidang penelitian sel bahan bakar dengan metode transfer electron.
4. Silvia Halim
Silvia Halim adalah Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta. Dia menjadi satu-satunya perempuan dalam jajaran dewan direksi PT MRT Indonesia dan memimpin pembangunan fasilitas MRT Jakarta.
5. Crystal Widjaja
Sebagai Data Scientist Gojek Indonesia, Crystal Widjaja memimpin sebuah tim menangani big data dan pengelolaan data digital semua pelanggan.
Menurut CEO GE Handry Satriago dengan semakin banyaknya perempuan di bidang teknologi dan manufaktur, ia berharap kesenjangan keahlian akan semakin
berkurang dan meningkatkan produktivitas serta potensi digital maupun teknologi baru lainnya untuk membawa perubahan di industri.
Handry pun menyambut baik komitmen program pemerintah yang akan memprioritaskan pendidikan sains dan pengetahuan terapan. Terlebih dukungan tersebut diberikan pada sejumlah universitas termasuk pembiayaan yang lebih besar untuk penelitian dan pengembangan teknologi.
"Langkah-langkah yang disampaikan Pak Menteri akan membantu Indonesia mengembangkan sumber daya manusia khususnya perempuan yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan dan penggunaan teknologi baru," ucap Handry.