Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dipakai Tiap Hari, Seberapa Sering Botol Air Minum Harus Dicuci?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi botol minum (pixabay.com)
Ilustrasi botol minum (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perkotaan kini banyak yang beralih menggunakan botol air minum isi ulang. Selain hemat, kebiasaan ini juga baik untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai di planet ini. 

Karena digunakan setiap saat, Anda harus menjamin kebersihan botol air minum Anda. Seberapa sering sebaiknya Anda mencucinya? 

Menurut ahli mikrobiologi & peneliti senior dari Lembaga Penelitian Murdoch Children Australia, Celeste Donato, Anda harus membersihkan botol air secara teratur setelah setiap kali digunakan. Bukan air dalam botol Anda yang menjadi masalah, tapi mulut Anda yang menyentuhnya setiap kali minum.

"Mulut Anda dapat mengandung virus dan bakteri yang mungkin masuk ke botol air saat minum,” kata Donato seperti dikutip Bustle, Selasa, 5 November 2019. "Sebagian besar bakteri dan virus itu tidak akan membuat Anda sakit, tetapi mereka dalam kondisi yang berbeda-beda."

Meskipun rajin menyikat gigi, mulut dan air liur Anda mengandung bakteri yang tertinggal setelah selesai minum. Menurut menurut Journal of Microbiology, ada lebih dari 700 jenis bakteri yang hidup di mulut. Bakteri itu bisa tersebar jika Anda berbagi botol dengan orang lain dan tidak mencucinya, bahkan jika hanya menyentuhnya dengan tangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Anda menyentuh banyak permukaan yang berbeda sepanjang hari, beberapa di antaranya mungkin sangat kotor seperti rel tangan di angkutan umum dan pegangan pintu di toilet umum, mengambil bakteri dan virus di tangan Anda," kata Donato.

Anda juga perlu memperhatikan tempat mengisi ulang air minum. Jika Anda mengisinya di gym, botol Anda mungkin bisa terpapar bakteri atau virus di udara atau dari keringat tubuh orang lain. Sebuah studi 2018 yang dilakukan di Brazil dan diterbitkan dalam Journal of Exercise Physiology melihat dengan tepat menggunakan 30 botol yang diberikan kepada pengunjung gym. Setelah memeriksa botol air subjek setelah sesi olahraga mereka, studi ini menemukan 25 botol air menunjukkan pertumbuhan bakteri, termasuk E. Coli.

Lalu bagaimana membersihkan botol air minum yang benar? Salah satu caranya adalah mengisinya dengan air hangat, tambahkan beberapa tetes sabun cuci piring, dan kocok. Setelah itu, bilas botol Anda beberapa kali sampai bersih dan berbau. Anda juga dapat membersihkan botol air menggunakan cuka atau soda bikarbonat.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

9 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

27 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

31 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

33 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

33 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

36 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

38 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

39 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

39 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

40 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.