Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Membuat MPASI, Awas Anemia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berusia enam bulan, anak sudah mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. Sebab, nutrisi dari air susu ibu atau ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan tumbuh kembang mereka. 

Namun, pakar gizi menilai kebanyakan orang tua Indonesia melakukan kesalahan saat memberikan MPASI anak. Akibatnya, nutrisi mereka tidak terpenuhi, terutama zat besi. Zat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah yang penting dalam proses metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan fungsi normal sel-sel tubuh, serta pembentukan hormon dan jaringan ikat. Dan yang penting, zat besi juga penting dalam perkembangan otak. 

Pakar gizi medik Profesor Saptawati Bardosono mengatakan, akibat pola pemberian MPASI yang salah, angka anak Indonesia yang mengalami anemia defisiensi zat besi mengalami kenaikan. Berdasarkan Risset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018, balita penderita anemia sebesar 35,5 persen, naik dibandingkan dengan data 2013 yang tercatat 28,1 persen.

“Penyebabnya, 86 persen asupan zat besi anak-anak Indonesia jauh dari mencukupi,” kata Prof Tati di acara peluncuran Nestle Cerelac Risenutri di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.

Menurut Prof Tati, sapaan Saptawati, kesalahan yang sering dilakukan orang tua antara lain MPASI umumnya berbasis beras. Hal itu wajar saja karena beras merupakan makanan pokok orang Indonesia pada umumnya. Hanya saja, kebanyakan tidak menambahkan nutrisi yang berasal dari jenis makanan lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, kebanyakan orang tua memberikan protein nabati dibandingkan hewani. Protein nabati berasal dari tumbuhan seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan, sementara protein hewani berasal dari hewan seperti daging dan ikan. “Padahal zat besi dari protein hewani lebih udah diserap tubuh,” kata Prof Tati.

Prof Tati mengatakan di antara semua sumber protein, kandungan zat besi tertinggi ada di daging merah seperti daging sapi, daging kambing, dan daging bebek. Ia menyarankan memberikan protein ini sejak enam bulan. Tapi jika bayi belum dapat mencernanya, ia menyarankan mengambil kaldunya saja.

Kebutuhan zat besi anak berbeda-beda setiap tahapan usianya. Di usia enam bulan, anak membutuhkan 8 miligram zat besi per hari. Setelah itu, kebutuhan meningkat hingga 26 miligram per hari saat usianya 18 tahun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Makanan Sehat buat Anak yang Susah Makan

9 jam lalu

Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com
Ragam Makanan Sehat buat Anak yang Susah Makan

Buat anak susah makan, tak mudah untuk memintanya menyantap semua jenis makanan, terutama sayuran dan buah. Coba akali dengan pilihan ini.


Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kualitas hidup anak.


Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

1 hari lalu

Boris Kunsevitsky, salah satu pedofil terburuk di Australia, divonis 35 tahun penjara. Sumber: AAP/PA Images/mirror.co.uk
Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

Meta dinilai terseok-seok mengatasi alogaritma yang membuat pelaku pelecehan anak atau pedofil tetap bertengger di Instagram.


Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

2 hari lalu

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Kemenkes mencatat kasus HIV pada anak berusia di bawah 4 tahun dengan jumlah 1,9 persen.


Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

3 hari lalu

Kawasan bebas asap rokok di wilayah Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 18 November 2021. Warga setempat berkomitmen menjaga lingkungan dari asap rokok dengan memberikan teguran dan sanksi bagi yang melanggar. TEMPO/Ridho Fadilla
Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

Bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok, tetapi pada orang yang tak sengaja menghirup asap rokok, termasuk anak-anak.


Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

4 hari lalu

Bocah Palestina berusia 9 tahun, Adam Al-Ghoul yang tewas ditembak tentara Israel di pinggir jalan Jenin, Tepi Barat, Rabu, 29 November 2023. Istimewa
Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

Ketua Dokter Lintas Batas terjebak di dalam rumah sakit karena rumahs akit dikepung tentara Israel di Jenin, Tepi Barat, Palestina


Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

4 hari lalu

Seorang tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 28 November 2023. Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari sejak Selasa dinihari, 28 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

Perpanjangan gencatan senjata Israel - Hamas memasuki hari ke-5. Bagaimana kondisi Gaza?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

5 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


5 Manfaat Kesehatan Buah Kersen, Bisa Atasi Anemia

6 hari lalu

Tanaman Kersen Mampu Hambat Kanker ServiksTanaman kersen lebih mengenalnya dengan tanaman keres ataupun talok, ternyata memiliki fungsi sebagai tanaman obat. Dalam daun kersen mengandung antioksida jenis flavonoid yang dapat menghambat penyakit kanker serviks.(Komunika Online)
5 Manfaat Kesehatan Buah Kersen, Bisa Atasi Anemia

Pohon kersen dikenal tumbuh liar dan banyak ditemui di perumahan. Buah kersen memiliki berbagai manfaat kesehatan


Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

7 hari lalu

Ilustrasi anak belajar berjalan. Shutterstock
Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

Dokter anak memberi saran buat orang tua yang punya bayi dan sedang belajar berjalan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.