Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Buang Air Kecil saat Hamil? Ini Tips Dokter untuk Anda

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com
Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perubahan yang dialami wanita saat hamil. Bukan hanya emosi yang seperti roller coaster karena adanya perubahan hormon, tapi juga keinginan untuk buang air kecil jadi lebih sering. 

Sering buang air kecil merupakan gejala umum dari kehamilan. Di usia kehamilan 20 minggu, sering buang air kecil terjadi karena perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Perubahan ini merangsang ginjal untuk menghasilkan lebih banyak urin.

Saat hamil, wanita juga mengalami tekanan pada kandung kemih karena perkembangan bayi. Tekanan ini mengurangi kemampuan menahan urin, yang membuat Anda ingin buang air kecil lagi.

"Itu bukan gejala yang mengkhawatirkan jika itu hanya frekuensi buang air kecil," katanya. "Ini sebenarnya merupakan gejala kehamilan normal," kata Batya Grundland, dokter kandungan di Women’s College Hospital di Toronto, seperti dikutip Today's Parent.

Sebenarnya tidak ada jumlah ideal untuk buang air kecil saat hamil. Wanita yang tidak hamil biasanya buang air kecil sekitar empat hingga 10 kali sehari dan frekuensinya bertambah selama kehamilan. Hanya saja, setiap wanita tidak memiliki frekuensi yang sama.

Sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman dengan seringnya buang air kecil. Sebab, ini bisa mengganggu aktivitas harian. Tapi, jangan mengurangi minum air untuk mengurangi frekuensi Anda ke kamar kecil. Bayi dan tubuh Anda membutuhkan pasokan cairan yang konstan selama kehamilan. Dan dehidrasi juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak ada cara mengurangi Anda buang air kecil saat hamil. Tapi Batya merekomendasikan pengurangan asupan kafein, minuman diuretik yang membuat Anda buang air kecil. Health Canada menyarankan wanita hamil untuk minum tidak lebih dari 300 miligram kafein setiap hari. 

Jadi, cara yang bisa dilakukan adalah mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dengan mencondongkan tubuh ke depan saat Anda buang air kecil. Hindari mengejan, karena dapat menyebabkan otot mengencang dan dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil, juga dapat menyebabkan wasir.

Meski ini merupakan hal wajar dan tidak berbahaya bagi wanita hamil, Anda perlu waspada jika saat buang air kecil sering disertai dengan rasa sakit atau darah dalam urin atau demam. Gejala-gejala ini dapat menjadi tanda infeksi saluran kemih. Jadi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter.

TODAY'S PARENT | TIMES OF INDIA 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

9 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

15 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

21 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

Sering menahan buang air kecil selama perjalanan mudik Lebaran dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil. Apa saja dampaknya?


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

23 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

28 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

Berikut hal-hal yang tak boleh dilakukan pemudik dengan pembesaran prostat agar tak terjadi masalah yang lebih serius.


Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil

29 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco
Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu lakukan persiapan mudik ini.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

32 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

44 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.