Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Kesiapan Anak untuk Sekolah dari Sisi Psikologi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. skim.gs
Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. skim.gs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang tua mulai memasukkan anak Sekolah Dasar (SD) saat anak sudah bisa membaca, menulis dan berhitung. Padahal ada beberapa aspek lain yang harus diperhatikan.

Mulai dari aspek motorik keterampilan yang melibatkan koordinasi gerak fisik, meliputi motorik kasar dan motorik halus. Aspek kognitif kemampuan berpikir, seperti mengingat, menangkap informasi, aspek sosial-emosional keterampilan dalam meregulasi emosi dan menjalin interaksi dengan lingkungan sosial, serta aspek kemandirian yaotu berusaha melakukan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. 

Anak baru diwajibkan melanjutkan pendidikan di jenjang SD pada usia 7 tahun, sebab pada usia tersebut anak dianggap sudah matang. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat (1) yang berbunyi: “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.”          

Selain itu, menurut teori perkembangan dari Piaget, pada usia 7 tahun, perkembangan kognitif anak berada pada level operasional konkret dan mulai menggunakan operasi mental serta berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Pada level operasional konkret anak mampu mengerjakan lebih dari satu aspek tugas atau serangkaian tugas yang diberikan, mengklasifikasikan suatu objek ke dalam suatu kelompok ataupun subkelompok, mengingat dan berpikir secara logis, membuat pernyataan dengan pertimbangan, dan melakukan pembelajaran spasial yang berkaitan dengan ruang.

Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com

Untuk mengetahui kematangan pada anak, perlu dilakukan tes kesiapan sekolah. Tes ini dilakukan dengan cara penilaian dalam beberapa aspek yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan profesional dari psikolog yang akan mewawancarai orangtua mengenai perkembangan anak, informasi dari guru di TK, dan observasi serta interaksi langsung dengan anak.

Selain itu, dapat pula dilakukan tes inteligensi untuk mengetahui kemampuan kognitif anak. Dengan demikian, nantinya dapat diperoleh informasi mengenai perkembangan diri anak dan rekomendasi apakah anak dapat dikatakan sudah matang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SD atau tidak.    

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada umumnya, anak sudah matang atau siap untuk sekolah pada usia 6 atau 7 tahun. Terkecuali bagi anak yang memiliki permasalahan, seperti hambatan kognitif, masalah tumbuh kembang, atau sebagainya, maka perlu mendapat penanganan khusus terlebih dulu.

Tapi, perlu Anda ketahui juga bahwa secara individu tingkat kematangan pada anak tentunya berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh usia, tingkat kemampuan kognitif, temperamen, pola pengasuhan, cara belajar anak, kematangan emosi, serta faktor lingkungan sekitar. 

Penilaian keseluruhan aspek pada tes kesiapan sekolah sangatlah diperlukan sehingga tidak hanya satu aspek saja yang dinilai. Jika anak dikatakan sudah matang/siap masuk SD, namun masih ada catatan mengenai beberapa aspek yang belum matang/siap, maka orangtua perlu bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengoptimalkan aspek yang masih kurang tersebut.

Misalnya, jika pada aspek kemandirian anak masih belum siap, maka tugas untuk orangtua di rumah adalah memberikan peran bagi anak agar bisa mandiri dengan memberinya tugas sehari-hari di rumah, seperti membawakan baju kotor seluruh anggota keluarga ke keranjang cucian setiap hari.

Hal ini dapat menjadi kebiasaan yang menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab pada diri anak. Saat di sekolah, guru juga dapat memberikan peran bagi anak di kelas, misalnya bertugas untuk memimpin doa di pagi hari.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

4 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

8 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

13 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

15 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.