Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memilih Spons dan Puff Cushion agar Makeup Maksimal

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
BB Cushion. cosmopolitan.in
BB Cushion. cosmopolitan.in
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cushion atau complexion pengganti alas bedak sebagai dasar riasan kini menjadi pilihan banyak wanita Indonesia. Alasannya, produk ini mudah digunakan oleh siapa pun, bahkan mereka yang tidak pandai mengaplikasikan makeup.

Seperti bedak, cushion bisa digunakan dengan mudah menggunakan spons atau puff. Cukup ditepuk-tepukkan di wajah secara merata, produk ini mampu menutupi warna kulit yang tidak rata atau bekas jerawat.

Meski terkesan mudah, penggunaan spons dan puff yang tidak tepat saat mengaplikasikan cushion bisa menimbulkan masalah. Sebab, spons yang memiliki pori-porit terlalu besar bisa membuat hasil akhirnya tidak merata.

“Pilih yang ukuran pori-porinya paling pas, sehingga ketika diaplikasikan hasilnya bisa maksimal,” ujar Hilda Endang Damayanti, Senior Decorative Formulator PT Paragon Technology and Innovation, produsen kosmetik Wardah, Emina, dan Make Over.

Namun, jika lebih suka menggunakan puff, sebaiknya pilih yang tahan air atau waterproff. Menurut Hilda, puff yang waterproof tidak menyerap produk sehingga hasilnya lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, puff ini juga tidak menyerap keringat sehingga tidak lembap dan cepat kotor. Puff yang kotor bisa menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada kulit, termasuk jerawat dan komedo.

“Puff yang waterproof tidak akan menyerap produk dan tidak lembap. Ini bisa memberikan perlindungan terhadap bakteri,” kata Hilda.

Meski telah digunakan lama, puff cushion juga tidak perlu dicuci karena bisa menurunkan kualitas. Hanya saja, Anda perlu memastikan bahwa puff ini disimpan di wadahnya agar tidak terpapar udara terlalu lama.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tikus Berkeliaran di Malam Hari, Awas Tertular Penyakit Ini

24 menit lalu

Ilustrasi tikus. REUTERS
Tikus Berkeliaran di Malam Hari, Awas Tertular Penyakit Ini

Tikus bisa menyebarkan penyakit, salah satunya pes. Selain penyakit pes, berikut beberapa penyakit yang disebabkan tikus.


Pisang dan Alpukat Juga Perlu Dicuci sebelum Dimakan, Ini Alasannya

51 menit lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang dan Alpukat Juga Perlu Dicuci sebelum Dimakan, Ini Alasannya

Banyak yang tak mencuci pisang atau alpukat sebelum dimakan karena berpikir kulitnya harus dikupas dulu dan tak ikut dimakan. Pakar berpendapat lain.


4 Bahaya Makan Kerang Laut

17 jam lalu

Ilustrasi hidangan laut. Pixabay.com/Free-photos
4 Bahaya Makan Kerang Laut

Meskipun nikmat untuk dinikmati, kerang laut dapat menyimpan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.


Mengenal Skin Cycling, Rahasia Kulit Sehat dalam 4 Hari

8 hari lalu

cara menggunakan retinol/canva
Mengenal Skin Cycling, Rahasia Kulit Sehat dalam 4 Hari

Kulit sehat bisa didapatkan dalam empat hari dengan metode perawatan kulit skin cycling. Simak langkah-langkahnya.


9 Bahan Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Kulit Sehat dan Glowing

8 hari lalu

Ilustrasi kulit sehat. shutterstock.com
9 Bahan Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Kulit Sehat dan Glowing

Tak hanya perawatan dari luar, mengonsumsi bahan makanan super ini juga mampu membuat kulit sehat dan glowing secara alami.


10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

9 hari lalu

Ilustrasi Semut. Media Corp
10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

Semut merupakan salah satu binatang yang populasinya paling banyak di dunia. Setiap rumah kemungkinan besar ada semutnya. Begini cara mengusirnya


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

11 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


Mengenal Asam Hialuronat yang Terkandung Dalam Krim Kulit

13 hari lalu

Ilustrasi kosmetik mengandung Asam Hialuronat. shutterstock.com
Mengenal Asam Hialuronat yang Terkandung Dalam Krim Kulit

Asam hialuronat merupakan bahan aktif yang terkenal tidak hanya untuk kosmetik topikal, tetapi juga juga untuk disuntukkan secara langsung pada tubuh.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

15 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

15 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley dilarikan ke rumah sakit akibat pneumonia yang menyerangnya. Lantas, apa sebab dan gejalanya?