TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tantangan bagi perempuan dengan disabilitas netra saat berdandan adalah mengaplikasikan makeup ke wajah. Terutama saat merias bagian alis. Bagian wajah ini cukup penting karena dianggap sebagai bingkai wajah.
"Mengaplikasikan pensil alis atau eyebrow pencil adalah dengan cara diraba, kemudian ditarik sudut alis sehingga membentuk alis yang baik," ujar Beauty Vlogger yang juga seorang penyandang disabilitas pengguna kursi roda, Laninka Siamiono, dalam acara Kongkow Inklusif, Dari Hobi Jadi Karya, di Ruang Inovasi, Kemenakertrans, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019.
Dalam kesempatan tersebut, Laninka juga membagi tips bagi Tunanetra Low Vision agar dapat memperoleh ketebalan alis yang sama meski samar melihat warna. Salah satunya adalah menggunakan pensil alis dengan pigmen warna yang lebih muda. "Ini agar dapat dipulaskan berulang kali, tanpa takut jadi terlalu tebal atau tebal sebelah," ujar Laninka.
Beauty vlogger Laninka Siamiyono, 27 tahun, membuktikan keterbatasan fisik tak membuat seseorang berhenti berkarya. Ia menderita autoimun rheumatoid arthritis pada usia 13 tahun.
Selain menggunakan pigmen yang lebih muda, Ia juga menyarankan cara penyapuan alis harus searah dan tidak terlalu ditekan. Menurut Laninka, semua orang memiliki garis alis yang dapat diraba dengan tangan. Garis alis ini sebaiknya benar-benar diperhatikan karena dapat dijadikan Tunanetra sebagai patokan dalam mengaplikasikan pensil alis.
"Tidak ada cara khusus bagi setiap perempuan dalam mengaplikasikan make up di wajah mereka, setiap orang memiliki metode yang berbeda-beda, cara terbaik yang diambil adalah cara yang paling nyaman," kata penggagas "Lipstick for Difable" ini.