Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi di Rumah dan Sekolah Bisa Bikin Anak Jadi Pelaku Bullying

image-gnews
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengapa anak bisa menjadi seorang pelaku perundungan atau bullying, atau seseorang yang menyakiti, mempermalukan, dan menindas seseorang? Ada empat hal yang menjadi faktor penyebab bullying, yaitu keluarga yang agresif, sekolah yang tidak memberikan pengawasan ke murid, pertemanan yang negatif, dan tontonan televisi yang penuh kekerasan.

Konsekuensi yang tepat bila anak menjadi bully akan membantu mengurangi kejadian bullying. Keluarga memiliki peran penting dalam kasus bullying.

Salah satu faktor besar anak menjadi bully adalah orang tua yang melakukan kekerasan fisik dan verbal kepada anak, situasi rumah yang penuh konflik, dan tidak ada perhatian dari orang tua. Faktor lain terjadinya bullying adalah pihak sekolah yang kurang memberikan ketegasan dan konsekuensi atas tindakan bullying

“Dari sekolah, konsekuensi yang tepat adalah dengan diberikan tugas tertentu. Namun, jangan sampai tugas tersebut memiliki agresivitas fisik, konsekuensinya harus netral,” jelas psikolog anak Jane Cindy Linardi.

Sama halnya dengan orang tua, sebaiknya berikan konsekuensi yang netral dan tidak menunjukkan agresivitas fisik sebagai konsekuensi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau orang tua juga sebaiknya melihat pola parenting mereka. Apakah rumah tangganya memberikan lingkungan yang baik untuk anak? Harus bisa memperbaiki itu dulu,” lanjut Jane.

Saat memberikan konsekuensi ke anak yang menjadi bully, ada satu hal yang perlu diingat. Orang tua harus memastikan anaknya mengetahui bahwa perilaku mereka yang tidak dapat diterima, bukan pribadinya. Bila orang tua merasa tidak bisa memberikan konsekuensi yang tepat untuk anak, sebaiknya temui psikolog. 

Semakin dini penanganan yang diberikan akan semakin baik dan optimal hasilnya. Psikolog tidak hanya fokus pada anak, tapi juga pada orang tua. Karena itu, orang tua juga bisa mengajak anak ke psikolog untuk mengetahui konsekuensi yang tepat untuk anak. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

1 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

22 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

22 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

24 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

38 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

45 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

46 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

47 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri