TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua memiliki peran besar untuk membantu anak obesitas agar tetap menjaga kesehatan. Obesitas terjadi saat IMT (Indeks Massa Tubuh) jauh lebih tinggi dibanding normal.
Anak obesitas memiliki risiko mendapatkan berbagai masalah kesehatan lain saat dewasa. Aktivitas fisik menjadi langkah penting untuk membantu anak menghadapi obesitas.
Selain pola makan yang baik dan dukungan lingkungan, aktivitas fisik yang tepat bisa membantu anak dengan obesitas. Spesialis anak dan konselor laktasi, dr. Yovita Ananta, menjelaskan tiga jenis aktivitas fisik yang perlu dilakukan anak obesitas.
“Aktivitas fisik bisa disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, dan yang penting harus meningkatkan aktivitas hariannya,” tutur Yovita.
Ia juga menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan tidak boleh hanya satu jenis. Ada tiga jenis aktivitas fisik yang dianjurkan dokter untuk anak obesitas.
#Aerobik
Aerobik bisa dilakukan melalui kegiatan sehari-hari, seperti jalan cepat atau berlari. Anak yang sudah obesitas sebaiknya melakukan aktivitas aerobik setiap hari selama 60 menit atau lebih. Aktivitas aerobik bisa dilakukan dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, atau dengan intensitas bugar, dengan naik tangga. Untuk aktivitas aerobik dengan intensitas bugar, sebaiknya dilakukan paling sedikit tiga kali seminggu.
“Orang tua sebaiknya melakukan aktivitas fisik ini dengan anak agar mereka lebih bersemangat, seperti jalan bersama ke sekolah atau membuat kamar-kamar utama di lantai dua rumah,” jelas Yovita
#Penguatan otot
Bukan hanya aktivitas aerobik saja yang penting untuk anak obesitas. Saat anak obesitas, mereka harus melakukan penguatan otot. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan olahraga senam atau push up. Aktivitas fisik yang menguatkan otot ini perlu dilakukan minimal 3 kali seminggu.
#Penguatan tulang
Selain itu, aktivitas fisik yang dapat memperkuat tulang juga penting untuk membantu anak yang obesitas. Penguatan tulang membantu anak menghadapi obesitas, karena mendorong anak untuk menjadi lebih kuat saat beraktivitas.
“Penguatan tulang itu bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti lompat tali atau berlari,” lanjut Yovita. Paling tidak, aktivitas fisik yang menguatkan tulang juga perlu dilakukan tiga kali seminggu.