TEMPO.CO, Jakarta - Aksi protes massa atas hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum atau KPU berujung rusuh sejak Rabu, 22 Mei 2019 dini hari. Sekelompok massa terlibat bentrokan dengan aparat gabungan dari Brimob dan TNI. Kerusuhan 22 Mei ini membuat masyarakat resah, terutama orang tua tentu khawatir dengan keselamatan dan keamanan anak-anaknya.
Baca juga: Hasil Pemilu, Ini Cara Berikan Pengertian kepada Anak
Baca Juga:
Bila menemukan situasi di mana ada kerusuhan di jalanan, keamanan anak tentu menjadi prioritas. Melansir laman New Vision, berikut adalah beberapa tips untuk menjaga keamanan anak pada saat ada kerusuhan.
#1. Memberi pengertian kepada anak tentang kerusuhan
Untuk memastikan keselamatan anak, Anda harus bisa memberikan pengertian kepada anak mengenai kerusuhan. Alasan ada kerusuhan, alasan bisa sampai rusuh, dan Anda juga bisa meminta pendapat anak. Anda bisa menanyakan anak mengenai solusi terbaik untuk menghadapi masalah, tanpa harus melakukan kerusuhan. Dengan melakukan hal ini, anak Anda mengetahui kalau dia harus menghindari kerusuhan di jalanan.
#2. Diskusi mengenai perasaan anak
Selain memberikan kepada anak tentang kerusahan, Anda bisa membuka diskusi dengan anak mengenai apa yang membuat mereka khawatir. Dengan mengetahui perasaan anak terhadap kerusuhan, Anda akan lebih mudah mengetahui cara terbaik melindungi anak.
Baca Juga:
#3. Mendorong kegiatan positif
Kerusuhan juga seringkali dilakukan oleh anak muda. Bila Anda memiliki anak yang sudah remaja, dorong anak Anda untuk melakukan kegiatan positif. Mendorong anak untuk melakukan kegiatan positif akan menjauhkan mereka dari kerusuhan dan menjaga keamanan anak. Selain itu, anak belajar untuk menggunakan waktu dengan baik.