Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Perempuan Internasional, Rahayu Saraswati Bicara Ibu Bekerja

image-gnews
Aktris Rahayu Saraswati. TEMPO/Nurdiansah
Aktris Rahayu Saraswati. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Hari Perempuan Internasional ini menjadi momentum bagi semua untuk memperhatikan isu-isu terkait perempuan di seluruh dunia.

Baca: Hari Perempuan Internasional: Bergerak untuk Peradaban Setara

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan salah satu isu yang dia hadapi sebagai ibu bekerja yang juga dihadapi oleh ibu bekerja lainnya. “Sebagai perempuan di politik, ada peraturan kalau anak-anak tidak boleh hadir saat kampanye," kata perempuan yang dikenal dengan nama panggilan Sara ini, di Erasmus Huis, Jakarta Selatan, Rabu 6 Maret 2019.

Rahayu Saraswati punya dua anak yang masih balita. "Dan saya tidak bisa membawa mereka bekerja,” tutur dia. Anak-anaknya, Narendra, 3 tahun, dan Wira, 1 tahun, terpaksa ditinggal saat dia harus kampanye. “Mau tidak mau anak-anak saya harus ditinggal. Itu adalah pengorbanan."

Rahayu Saraswati. Tempo/Aditia Noviansyah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peraturan melarang pelibatan anak-anak dalam aktivitas politik. Rahayu Saraswati menganggap peraturan tersebut tidak adil untuk para ibu yang masih menyusui atau memiliki anak-anak yang masih balita.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional : Istri Colonel Sanders Jadi Model

Rahayu Saraswati menyatakan ibu bekerja harus mengorbankan banyak hal karena peraturan yang diskriminatif. Salah satu contohnya, dia melihat kalau tidak semua perusahaan memiliki tempat menyusui.

Sebagai ibu dari dua anak balita, wanita kelahiran 27 Januari 1986 ini mengatakan peraturan di tempat kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan ibu menyusui dan ibu dengan balita. “Sebab tidak semua ibu bisa punya suster atau pembantu. Mereka terkadang harus membawa anak-anaknya, terutama bila masih balita,” ucap Sara.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Emosi Anak, Kunci Membangun Keluarga Bahagia

27 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Memahami Emosi Anak, Kunci Membangun Keluarga Bahagia

Orang tua maupun anak harus sama-sama bahagia. Salah satu cara mewujudkannya bisa dimulai dengan memahami emosi anak.


McLaren Rilis Film Pendek Peringati Hari Perempuan Internasional

24 Juni 2023

McLaren 750S. (McLaren)
McLaren Rilis Film Pendek Peringati Hari Perempuan Internasional

McLaren merilis film pendek yang menceritakan ilmuwan material McLaren, Ella Podmore MBE dan ayahnya.


8 Harapan Sineas Perempuan Indonesia untuk Hari Film Nasional

29 Maret 2023

Netflix Rayakan Hari Film Nasional 2023 bersama delapan sineas perempuan Indonesia; (dari kiri) Meiske Taurisia, Tia Hasibuan, Marissa Anita, Tissa Biani, Dian Sastrowardoyo, Sita Nursanti, Shanty Harmayn, dan Siti Fauziah. Foto: Netflix
8 Harapan Sineas Perempuan Indonesia untuk Hari Film Nasional

Para sineas perempuan berbagi pemikiran tentang pentingnya film sebagai representasi para perempuan di dunia nyata dalam rangka Hari Film Nasional.


Tetap Dekat dengan Keluarga Meski Menjadi Ibu Bekerja

25 Maret 2023

Tetap Dekat dengan Keluarga Meski Menjadi Ibu Bekerja

Bagaimana perempuan bekerja membagi waktu untuk keluarga dan karier? Simak tips dari Nadine Chandrawinata dan Direktur PT SMI, Sylvi J. Gani.


Kisah di Balik Sukses Perempuan Membangun Negeri

24 Maret 2023

Caption: Acara diskusi Women's High Tea Talks Women in Development yang disiarkan di Instagram Live Tempodotco, Jumat, 17 Maret 2023.
Kisah di Balik Sukses Perempuan Membangun Negeri

Simak kisah inspiratif dari para perempuan yang berkontribusi dalam pembangunan. Mereka membuktikan kalau perempuan tidak hanya berperan untuk keluarga, namun juga berperan untuk masyarakat, bangsa, dan negara.


Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya

17 Maret 2023

Sutradara, Kamila Andini dalam acara Reflections of Me yang digelar oleh Netflix untuk merayakan Hari Perempuan Internasional, Kamis, 16 Maret 2023. Dok. Netflix
Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya

Sebagai sutradara, Kamila Andini memiliki alasan tersendiri mengapa selalu menciptakan karakter utama perempuan dalam setiap filmnya.


Peran Perempuan dalam Pembangunan Nasional

17 Maret 2023

Peran Perempuan dalam Pembangunan Nasional

Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret, telah menjadi momentum tahunan untuk mengingat perjuangan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.


Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

15 Maret 2023

Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

MPR menggelar Diskusi Terbuka memperingati Zero Discrimination Day dan Women's International Day.


Lima Remaja Iran Ditahan Gara-gara Menarikan Lagu Selena Gomez

15 Maret 2023

Gadis remaja di Iran yang telah ditahan karena memposting video tarian. (Twitter)
Lima Remaja Iran Ditahan Gara-gara Menarikan Lagu Selena Gomez

Lima gadis remaja Iran ini dicari dan ditangkap tak lama setelah video mereka menarikan lagu Selena Gomez beredar.


Hari Perempuan Internasional, Muhaimin Sebut Indeks Kesenjangan Gender Indonesia Membaik

13 Maret 2023

Sejumlah perempuan dan para Pekerja Rumah Tangga memperingati Hari Perempuan Internasional dengan aksi turun ke jalan guna meminta segera disahkannya RUU PPRT, Rabu, 8 Maret 2023/Foto: Cantika.com/Ecka Pramita
Hari Perempuan Internasional, Muhaimin Sebut Indeks Kesenjangan Gender Indonesia Membaik

Indeks kesenjangan gender Indonesia diklaim membaik meskipun dalam dunia politik perempuan masih menjadi kaum minoritas.