TEMPO.CO, Jakarta - Ibu pasti bingung bagaimana menyampaikan kepada anak yang masih kecil jika suaminya sudah tiada. Saat masih dirundung duka, ibu mesti menenangkan anak yang terus-menerus menanyakan keberadaan ayahnya. Bagaimana cara menjelaskan suatu kejadian buruk kepada anak yang masih balita?
Baca: Anggun C Sasmi ke Anak: Kamu Cantik, tapi Itu Tidak Penting
Psikolog dari Yayasan Pulih, Jane L Pietra mengatakan situasi seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Tentunya tak mudah mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi kepada anak. Namun, menurut dia, ibu sebaiknya tahu cara terbaik untuk memberitahu anak apabila suami sudah meninggal.
"Terkait dengan kepergian orang tua karena meninggal, itu bisa dijelaskan kepada anak saat dia sudah siap," ucap Jane, di Hotel Le Meridien Hotel, Jakarta Selatan, Senin 12 November 2018. "Kalau usianya masih 4 tahun, bisa disampaikan kalau ayahnya sedang pergi."
Baca juga: Hari Ayah, Bentuk Dukungan Ayah untuk Anak Perempuan
Jane L Pietra menjelaskan, anak yang belum genap berumur 5 tahun biasanya belum bisa menangkap konsep kematian. Mereka lebih mengerti hal-hal seperti cerita dan dongeng. Karena itu, ibu bisa memberitahu kepada anak saat kecil dengan cerita yang berhubungan dengan situasi yang terjadi. "Sehingga tidak membawa nuansa negatif kepada anak," kata Jane.
Jika anak sudah bisa diajak berdiskusi -umumnya saat usia sekolah dasar atau 6 tahun ke atas, ibu baru bisa menjelaskan apa yang terjadi dan mengapa dia tidak bisa bertemu dengan ayahnya lagi. Hal tersebut bukan hanya memudahkan ibu untuk memberi penjelasan kepada anak, tapi memberi ibu waktu untuk menerima kenyataan. Dengan begitu, bukan hanya anak yang harus siap, melainkan ibu juga harus lebih dulu siap secara mental sebelum memberitahu kepada anak kalau ayahnya sudah meninggal.
Artikel lainnya:
Lakukan 4 Hal saat Mengajarkan Anak Tentang Pengelolaan Keuangan