TEMPO.CO, Jakarta - Pekerjaan sebagai disc jockey atau DJ kerap dipandang sebelah mata karena identik dengan pergaulan bebas, dunia malam, tampil sensual, minuman beralkohol, dan narkoba. Sadar dengan semua anggapan itu, DJ Yasmin membuktikan kalau dirinya tidak seperti yang disangkakan banyak orang.
Baca: Pahit Manis Jadi DJ: Ada Tawaran Short Time, Apa Itu?
DJ Yasmin menceritakan orang tuanya, almarhum Ghalib Baladraf dan Shoba Basagili awalnya menentang cita-citanya menjadi disc jockey. Namun larangan itu tak menyurutkan semangat Yasmin. Dia justru termotivasi untuk membuktikan kalau citra DJ tidak selamanya negatif.
Lagi pula, lingkungan keluarga besarnya akrab dengan musik. Adik-adik Yasmin ada yang menjadi penyanyi pop, penyanyi rap, dan gitaris. Bahkan kakeknya adalah pemain gambus. "Selama menjadi DJ, saya tidak merokok dan tidak minum minuman alkohol sama sekali," kata DJ Yasmin.
Wanita bernama lengkap Fahria Yasmin Baladraf ini juga rajin berolahraga bulu tangkis dan yoga. "Orang bilang DJ cewek harus cantik, seksi, dan langsing. Padahal tidak juga," ucap DJ Yasmin. Cantik bagi seorang perempuan yang bekerja, menurut dia, berarti harus menjaga penampilan dan menjaga diri.
Baca juga: Tantangan yang Dihadapi DJ Perempuan
Selama bekerja, DJ Yasmin mengakui ada berbagai godaan yang dihadapi, mulai dari ajakan duduk-duduk cantik di pinggir lantai dansa sampai ditawari narkoba dan minum-minuman keras. "Saya menolak semua itu secara halus," katanya. Misalnya, DJ Yasmin beralasan harus segera pulang karena besok ada pekerjaan lain. Satu lagi kuncinya, selama bekerja dia selalu ditemani manajer yang turut menjaga dan mengawasi aktivitasnya.
Artikel lainnya: 4 DJ Perempuan Ternama Tampil Sederhana
Dari situ, perlahan orang lain akan tahu sikap DJ Yasmin yang menolak jika ditawari urusan selain pekerjaan disc jockey. Mereka akhirnya menghormati sikap tersebut. "Mereka sadar saya bukan DJ seksi," katanya.