Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Yakin Sadari, Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 2 Tes Ini

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi dini kanker payudara menjadi suatu hal yang penting untuk menghindari kanker payudara stadium lanjut. Deteksi kanker payudara yang paling mudah adalah dengan melakukan Sadari atau periksa payudara sendiri.

Baca: 3 Gejala Kanker Payudara yang Kasat Mata

Hanya saja, tak semua orang yakin dengan hasil Sadari yang mereka lakukan. Mungkin ada yang menemukan benjolan kecil namun sulit membedakan apakah benjolan ini sebagai gejala kanker payudara atau kelenjar susu yang sedang mengencang, terutama saat menjelang datang bulan.

Jika masih ragu dengan Sadari, masih ada cara mendeteksi dini kanker payudara yang lebih akurat yakni dengan Sadanis atau pemeriksaan payudara klinis. Atau apabila menemukan benjolan saat melakukan Sadar, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Walaupun belum tentu kanker payudara, pemeriksaan medis yang akurat akan memberikan gambaran lengkap tentang kondisi kesehatan.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Prodia Women's Health Centre, Raditya Wratsangka mengatakan deteksi dini menjadi salah satu langkah paling penting untuk menghindari kanker stadium lanjut. "Bila tidak percaya dengan hanya melakukan Sadari, Anda bisa ke dokter untuk melakukan USG payudara atau mamografi," kata Raditya di Jakarta.

Ilustrasi kanker payudara. (dailymail)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

USG payudara adalah pemeriksaan payudara yang menggunakan alat khusus dengan gelombang suara. USG payudara dapat menemukan adanya benjolan di payudara dan dianjurkan untuk wanita berusia di bawah 35 tahun. "Siapa yang memerlukan USG Payudara? Wanita dari semua golongan usia yang memiliki kelainan pada payudara atau memiliki faktor risiko kanker payudara," ucap Raditya.

Sedangkan pemeriksaan mamografi menggunakan sinar rontgen digunakan untuk menemukan tumor payudara sedini mungkin. Mamografi dapat menggambarkan dengan jelas perbedaan kepadatan pada tumor dan jaringan di sekitarnya, sehingga bisa mendeteksi kanker payudara yang ukurannya masih sangat kecil.

Bila USG payudara dianjurkan untuk wanita di bawah 35 tahun, mamografi efektif digunakan pada wanita berusia di atas 35 tahun dan tidak sedang hamil atau menyusui. Biasanya, wanita di atas 35 tahun dianjurkan untuk melakukan mamografi setahun sekali.

Artikel lainnya:
Sebab Wanita Tak Menyusui Lebih Rentan Terkena Kanker Payudara

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.