TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan ibu masa kini senang menunjukkan foto bayi di media sosial. Hal yang sama juga sering dilakukan oleh figur publik, yang pada akhirnya mendapatkan komentar positif dan negatif dari masyarakat.
Baca juga: Instagram Media Sosial Paling Populer Ibu Milenial, Apa Sebabnya?
Pada saat menunjukkan foto bayi di media sosial, ibu biasanya ingin menunjukkan rasa bangga. Terutama bila ibu sedang mengajarkan anak melakukan sesuatu, seperti cara makan yang benar. Namun, hal tersebut seringkali menjadi sasaran untuk netizen memberi komentar dan saran yang mengkritik tindakan ibu tersebut.
Komentar-komentar seperti “Kok anaknya dikasih ini”, “Anak tidak boleh seperti itu”, “Mestinya jangan memberi anak hal tersebut”, sering terlihat di profil media sosial ibu yang menunjukkan foto anaknya. Lantas bagaimana kita harus menyikapinya?
Psikolog klinis Tara de Thouars mengatakan boleh saja membagikan foto bayi di media sosial, jika orang tua siap menerima pendapat-pendapat dari orang lain. "Namun kalau belum siap sebenarnya jangan, terutama para ibu biasanya belum siap secara mental untuk menanggapi pendapat tersebut,” ujar Tara di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, pada saat menunjukkan foto anak atau bayi di media sosial, ibu juga harus siap dengan komentar-komentar mengenai penampilan fisik sang bayi. Para ibu harus ingat kalau terkadang netizen hanya ingin berkomentar karena ingin merasa lebih percaya diri atau hanya ingin menarik perhatian untuk diri sendiri.
Ibu yang menerima komentar negatif mengenai penampilan fisik bayinya sebaiknya jangan menanggapi komentar tersebut dengan hal negatif. “Komentar negatif jangan terlalu dianggap serius. Dalam hati kita sebenarnya kita paling tahu apa yang terbaik untuk hidup kita dan bayi kita,” tandas Tara de Thouars.
Artikel lain: Sebab Orang Kian Mudah Berkomentar Negatif di Media Sosial