TEMPO.CO, Jakarta - Diah Satyani Saminarsih terpilih menjadi penasihat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebelumnya, ia telah menjadi Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kemitraan dan Pelayanan Kesehatan Primer sejak November 2014,
Dengan posisinya sebagai Penasihat “Gender and Youth” di Kantor Direktur Jenderal, Diah Saminarsih juga berkomitmen untuk membawa isu kesehatan Indonesia ke organisasi tersebut. Sebagai wanita Indonesia pertama yang memiliki posisi tingkat D1 atau direktur di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Diah akan menyoroti beberapa isu kesehatan di Indonesia.
Karena akan menjadi penasihat untuk “gender and youth,” dia fokus kepada isu kesehatan yang sering terkena pada pemuda dan perempuan.
“Saya akan membicarakan tentang kesehatan reproduksi. Angka kematian ibu kita masih tinggi dan angka pernikahan dini perempuan juga masih tinggi,” jelas Diah Saminarsih ke Tempo, Minggu, 28 Januari 2018.
Selain itu, Diah juga berniat untuk membahas mengenai penyakit-penyakit yang memiliki angka pasien tinggi di Indonesia, seperti tuberkulosis dan kardiovaskular. Isu kesehatan Indonesia ini akan dilihat dari sudut pandang global dan juga akan dibungkus dengan penjelasan yang mudah untuk dimengerti, agar perempuan dan pemuda di seluruh dunia bisa mendapat advokasi kesehatan dengan mudah.
Selain itu, dia juga akan membahas mengenai cara untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik karena masih banyak yang harus ditingkatkan.
Diah punya 2 tahun untuk merealisasikan agendanya di Jenewa, Swiss. Dia dipilih untuk mengisi posisi ini karena perannya sebagai Direktur Eksekutif Pencerah Nusantara.
“Saat saya bertemu dengan Dirjen WHO ini, dia langsung bilang ‘Saya sudah lihat video Anda soal Pencerah Nusantara, soal Nusantara Sehat’,” lanjutnya.
Pencerah Nusantara adalah sebuah gerakan untuk meningkatkan kesehatan di Indonesia dengan mencerahkan, memberikan inspirasi, dan menularkan semangat untuk kesejahteraan Nusantara.
Artikel lain:
Perangi Obesitas, WHO Tetapkan Pajak Tinggi pada Minuman Soda
Ada Zika, WHO: Stop Berhubungan Intim Dulu 6 Bulan Atau....