TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi sering membuat takut, terutama anak-anak. Walaupun setiap anak memiliki reaksi yang berbeda terhadap gempa, tergantung dari usia dan pengalaman sebelumnya, teruslah berikan dukungan dan pahami setiap reaksi mereka.
Mereka sering berlindung kepada orang tua dan orang dewasa untuk informasi, kenyamanan, dan bantuan. Berikut ini beberapa reaksi yang umum terjadi pada anak-anak, seperti dikutip dari The National Child Traumatic Stress Network. Baca: Kiat Melindungi Anak Saat Gempa Bumi
Anak-anak akan memiliki merasa cemas, takut, dan khawatir tentang keamanan diri sendiri dan orang lain. Perasaan takut dan khawatir akan meningkat bila mereka sedang tidak bersama keluarga.
Anak kecil biasanya langsung mencari orang tua, saudara, atau guru mereka, takut gempa lain atau gempa susulan akan terjadi. Biasanya, mereka juga akan menunjukkan perubahan perilaku, seperti tingkat aktivitas yang meningkat, konsentrasi dan perhatian yang menurun, dan keluhan fisik. Baca juga: Gempa Hari Ini: Waspada Depresi dan Efek Lainnya pada Kesehatan
Bagi yang baru merasakannya untuk pertama kali, biasanya mereka akan membicarakannya berulang kali atau menunjukkan reaksi mereka saat kejadian kepada orang-orang sekelilingnya. Mereka juga akan merasa lebih sensitif terhadap suara-suara keras.
Reaksi anak kecil biasanya bertahan lebih lama dibanding orang dewasa. Karena itu, luangkan waktu untuk berbicara kepada anak-anak. Biarkan mereka tahu bahwa mereka bisa mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan keprihatinan mereka.
Selain itu, jadilah panutan untuk anak-anak. Mereka akan melihat bagaimana cara menangani situasi ini dari orang tua. Jangan menunjukkan rasa panik yang berlebihan karena itu hanya akan menakutkan mereka.
Bantu anak terus menjaga diri dengan cukup minum air, makan teratur, dan cukup istirahat. Satu hal yang penting adalah memberi tahu anak apa yang harus dilakukan bila ada gempa susulan, terutama untuk anak-anak yang sudah tidur di kamar sendiri.