TEMPO.CO, Jakarta - Laia Sanz adalah peserta balapan ekstrem Reli Dakar untuk kategori sepeda motor. Perempuan yang mengambil bagian dalam reli yang tengah berlangsung di Amerika Selatan itu saja sudah langka, apalagi pada kategori sepeda motor yang Sanz ikuti.
Baca: Laia Sanz, Wanita Perkasa di Reli Dakar
Sanz sendiri memenangi balapan motor pertamanya saat berumur 12 tahun, semua pesertanya laki-laki yang kebanyakan lebih tua dari dia. Hal tersebut bukan kompetisi satu-satunya, di mana dia harus bersaing dengan laki-laki. Laia Sanz juga memenangi Women's World Trial Championships di umur 15 tahun dan menarik perhatian pembalap lain.
“Tidak mudah untuk perempuan menjadi pemenang dan mendapat hasil yang baik. Saya juga tidak suka saat pembalap perempuan hanya digunakan untuk iklan,” tutur pembalap asal Spanyol ini, dikutip dari Cycle World.
Laia Sanz. REUTERS
Sebagai perempuan, tentunya Laia Sanz menemui banyak kesulitan memasuki dunia balap motor. Namun determinasinya untuk menjadi yang terbaik tidak pernah hilang.
Baca juga: Jenis Latihan Laia Sanz demi Motor Reli Dakar
“Latihan mental tentu saja sangat sulit, tapi sangat membantu untuk mengatur balapan aslinya,” katanya menjelaskan.
Dia menjelaskan, cara dia melatih mental adalah dengan mendefinisikan diri sebagai bukan pembalap yang baik, tapi pembalap yang akan berusaha 100 persen. Dia melihat dirinya sangat baik dalam mendapatkan hasil maksimal dari kemampuannya.
Wanita berumur 32 tahun ini sudah naik motor sejak umur 4 tahun. Meski berasal dari Barcelona, Spanyol, Laia Sanz juga berlatih di pegunungan Pyreens di daerahnya. Dengan latihan, Laia Sanz menjadi lebih berfokus pada kompetisi. Dia juga mengaku bahwa latihannya sangat membantu untuk persiapan mental karena dengan lebih siap secara fisik, dia juga akan lebih siap secara mental.