TEMPO.CO, Jakarta - Andien Aisyah Haryadi atau dikenal dengan nama Andien mulai bernyayi sejak kelas 3 Sekolah Dasar. Dia mulai menunjukkan keindahan suaranya dengan mengikuti berbagai festival di dekat tempat tinggalnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga:
Andien Khawatir Punya Anak Ganggu Kariernya
Andien Pakai Pewangi untuk Baju Kawa, Ada Takarannya
Mau Terapkan BLW Seperti Andien, Simak Pesan Dokter
Baca Juga:
Setelah populer, Andien kemudian mengeluarkan album pertamanya berjudul 'Bisikan Hati' saat duduk di kelas 3 SMP. Sejak itu, karier Andien kian menanjak dan seperti kata pepatah, semakin tinggi pohon maka bertambah kencang anginnya.
"Di dalam setiap karier itu banyak sekali senioritas dan bullying. Untungnya zaman dulu belum ada media sosial. Tapi bullying-nya jadi verbal, kalau sekarang mungkin bullying digital," ujar Andien di Jakarta. Andien menceritakan pada awal karier dia sering takut melakukan kesalahan khawatir jika dikritik.
Andien menghibur penggemarnya dalam pagelaran musik Java Jazz 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 3 Maret 2017. TEMPO/Nurdiansah
"Ketika orang mengatakan, 'wah bagus'. Itu justru membuat aku takut salah karena ingin menyenangkan orang lain terus," ucap Andien. Pada saat itu, dia merasa kalau sampai melakukan kesalahan saat bernyanyi, maka dia akan dicaci maki atau dicela banyak orang.
Gara-gara selalu ingin tampil sempurna di mata orang lain, Andien jadi tidak berani mengeksplorasi pengalaman baru dalam bernyanyi. Namun lambat laun dia sadar kalau semua pekerjaan itu punya problematika masing-masing. Dengan masalah tersebut, maka setiap orang harus tetap berkembang dan menjaga jati dirinya. Supaya bisa mengeksplorasi kemampuan diri, Andien mengatakan tantangan terbesar datang dari diri sendiri.