TEMPO.CO, Jakarta - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat besar di Solo pada 18 Oktober 2017 lalu. Rapat itu untuk mengecek kesiapan masing-masing divisi panitia pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Baca juga:
Kahiyang Jokowi Menikah, Tuty Adib Bicara dari Hati ke Hati
Putri Jokowi, Kahiyang Ayu Disindir Soal Nikah Beda Suku
Usai rapat, Gibran yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga Presiden menyatakan, “Pernikahan Kahiyang dan Bobby tinggal dieksekusi.” Dengan kata lain, keluarga kedua mempelai dan seluruh vendor telah siap 100 persen.
Gibran kemudian memerinci kesiapan beberapa divisi. Salah satunya, tim perias yang direkrut untuk mendandani mempelai putri. Tim ini diperkuat Ibu Maryono, Ibu Topo Broto, Ibu Conny Supriyanto, dan Ibu Santi. Ibu Maryono perias senior bergaya Solo. Terpilihnya penata rias memberi titik cerah terkait konsep pernikahan Kahiyang-Bobby nantinya.
“Kuncinya ada di perias saat mendandani mempelai dengan paes. Kalau memakai paes ageng misalnya, maka pernikahan akan dihelat dengan adat Yogyakarta,” urai Taufiq Widodo, salah satu pemandu acara pernikahan Kahiyang-Ayu.
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menunjukkan undangan pernikahan adiknya Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Solo, Jawa Tengah, 29 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Handout/Setpres
Gibran membeberkan, dekorasi baru disiapkan pada Minggu, 5 November 2017 malam mengingat Minggu siang, Graha Sabha Buana masih digunakan untuk pernikahan klien. Persiapan dekorasi serta property diharapkan selesai pada Senin, 6 November 2017 siang.
Properti yang dimaksud Gibran termasuk enam kereta yang digunakan untuk mengantar kedua mempelai menuju lokasi akad dan resepsi. “Tiga kereta untuk mengantar Kahiyang. Tiga lagi untuk Bobby,” Gibran memerinci. Masing-masing kereta ditarik dua kuda. Gibran menyiapkan 20 kru termasuk kusir untuk mengawal kereta-kereta itu.