TEMPO.CO, Jakarta - Pembelajaran sejak dini dalam mengelola emosi terhadap anak dapat menghindari penyakit gangguan jiwa. Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat, Merry Yuliesday.
Dia mengatakan penyakit gangguan jiwa bisa dihindari dengan manajemen emosi sejak kecil. Untuk usia produktif, penanggulangannya dilakukan dengan mempersiapkan mental untuk mempelajari kemungkinan yang akan terjadi di lingkungan baru.
"Karena berbagai penyebab penyakit gangguan jiwa muncul dari masa anak-anak, sedangkan faktor lain bisa terjadi dari pengaruh lingkungan baru," ujarnya.
Untuk mengelola emosi anak, orang tua harus bisa membimbing anaknya dengan perlakuan baik dan tidak melibatkan amarah dalam memberi pengertian.
"Para orang tua seharusnya menjadi contoh yang baik bagi anak, bukan sebaliknya, membuat anak menjadi stres dengan berbagai tekanan dan amarah," ucapnya.
Adapun hal yang dipengaruhi perubahan lingkungan bisa diatasi dengan kontrol sosial yang baik dan komunikasi. "Sebelum masuk kepada lingkungan baru tersebut, diwajibkan mempelajari situasi dari lingkungan yang akan dijalani itu, kemudian siapkan mental untuk bisa menerima hasil yang diperoleh, serta komunikasikan kepada orang terdekat untuk mencari solusi," tuturnya.
Selain mengetahui faktor pencegahan, penyakit gangguan jiwa juga perlu penanganan untuk penyembuhan dan pemulihannya. Seseorang yang telah terkena gangguan kejiwaan perlu penanganan yang cepat untuk penyembuhan dan pemulihan.
"Penyembuhan bisa dengan bantuan medis rumah sakit jiwa, bukan dipasung. Setelah itu bisa dimasukkan ke panti rehabilitasi yang ada di daerah tersebut," katanya.
Artikel terkait:
Depresi, Gejalanya Sering Diabaikan! Begini Kata Ahli
Ayo, Tunjukkan Perhatian ke Orang Tua di Hari Kesehatan Jiwa
Anda Tergolong Workaholic? Waspadai 4 Gangguan Kejiwaan Ini