TEMPO.CO, Jakarta - Hati atau liver adalah organ terbesar kedua dalam tubuh manusia. Hati memiliki banyak fungsi. Yang paling penting adalah memecah lemak dari makanan dan menyimpannya di jaringan adiposa.
Hati juga mengatur kadar gula darah di tubuh.Menjaga kesehatan hati sangat penting. Secara alami, hati memiliki sejumlah lemak yang tersimpan di dalamnya. Bila jumlah lemak meningkat akibatnya adalah sejumlah masalah.
Seperti kita ketahui, insulin mengubah gula dalam makanan menjadi glukosa. Kemudian, hati menyerap glukosa dan menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Bila hati penuh dengan glikogen maka diubahlah menjadi asam lemak dan menyimpannya di jaringan adiposa sebagai lemak tubuh. Meskipun sebagian besar lemak berakhir di jaringan lemak, beberapa di antaranya tetap berada di hati.
Hal ini menyebabkan penyakit hati berlemak dan merupakan penyebab umum diabetes tipe 2. Penyakit hati berlemak dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni penyakit hati berlemak nonalkoholik dan penyakit hati berlemak alkohol.
#Penyakit hati berlemak nonalkohol
Penyakit ini dialami mereka yang bukan peminum alkohol berat. Biasanya penyakit ini terjadi karena keturunan. Hal ini sering terjadi pada orang paruh baya atau orang gemuk, ketika hati tidak bisa memecah lemak secara efektif sehingga lemak disimpan di hati itu sendiri.
#Penyakit hati berlemak beralkohol
Ini terjadi pada peminum alkohol berat. Kondisi ini juga menurun dengan cara tertentu. Studi telah menemukan gen yang bertanggung jawab karena membuat seseorang minum alkohol, menyebabkan kelebihan minum, dan akhirnya muncul penyakit hati berlemak alkohol.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami penyebab penyakit hati berlemak dan mengambil langkah untuk mencegah dan memperbaikinya. Berikut adalah beberapa gejala penyakit hati berlemak:
1. Kelelahan
Bila salah satu organ tubuh tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan mencoba mengirim darah ekstra ke dalamnya untuk mengimbanginya. Hal ini menyebabkan kelelahan dan kehilangan energi yang tidak dapat dijelaskan.
2. Kehilangan selera makan
Kelebihan lemak di hati akan mencegah otak memicu kelaparan, yang berujung pada hilangnya nafsu makan.
3. Berat badan turun
Berat badan turun karena hilangnya nafsu makan. Hal ini juga terjadi karena tubuh tidak mampu memetabolisme karbohidrat dan lemak yang ada.
4. Kurang konsentrasi
Orang dengan penyakit hati berlemak sering mengalami pikiran kabur karena hati tidak mengeluarkan semua zat beracun dari tubuh.
5. Warna gelap pada kulit
Karena hati tidak dapat menyaring lemak dan zat lain dari tubuh maka muncul perubahan warna pada kulit.
6. Sakit di perut
Hati terletak di perut bagian bawah. Karena kelebihan lemak yang tersimpan di dalamnya, hati membengkak dan menyebabkan rasa sakit di perut.
Demikian beberapa tanda khas penyakit hati berlemak. Sangat mudah untuk mengatasi penyakit ini dengan cara perubahan gaya hidup yang benar, misalnya dengan tidak minum alkohol, menurunkan berat badan, dan makan yang sehat, serta berolahraga agar hati tetap sehat.