TEMPO.CO, Jakarta - Enam bulan pertama dalam kehidupannya, bayi hanya mendapat asupan dari air susu ibu (ASI) atau susu formula. Setelah enam bulan bayi dianjurkan mendapat Makanan Pendamping ASI (MPASI). Sesuai rekomendasi dari WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pemberian MPASI dilakukan secara bertahap dimulai dengan makanan lembek. Baca: Begini Cara Cerdas Memberikan Makanan Pendamping ASI
Menurut dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon, cara ini dilakukan menyesuaikan dengan perkembangan fisik, oromotorik, kondisi pencernaan, dan psikologis anak. Secara fisik, bayi akan menunjukkan tanda kesiapan seperti gerakan menjulurkan lidah yang berkurang, kepala sudah tegak, dan dapat duduk sendiri.
“Pemberian MPASI tidak boleh terlambat atau terlalu cepat, harus tepat waktu setelah ASI eksklusif berakhir kebutuhan gizi anak dipenuhi dari makanan pendamping,” ujar Lucia dalam diskusi Plus Minus BLW di Jakarta, Senin 4 September 2017. Jumlah MPASI yang diberikan harus cukup dan mengandung sumber energi, protein makronutrien, dan micronutrient. Selain itu MPASI disiapkan dengan cara yang higienis. Baca juga: Risiko Terlalu Dini dan Telat Beri Makanan
Ketika memberikan MPASI, Lucia mengatakan, dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan tidak ada paksaan. “Tidak boleh ada gangguan saat makan, misalnya sambil main gadget dan tidak boleh memaksakan. Ketika 10-15 menit anak sudah tidak mau makan, hentikan dan nanti ulangi 2-3 jam kemudian,” lanjut Lucia.
Ilustrasi bayi makan/menyuapi bayi. Shutterstock
Waktu pemberian MPASI juga dapat dilakukan bersamaan dengan waktu makan keluarga. Saat anak duduk bersama dengan anggota keluarga lainnya, anak diharapkan dapat mencontoh gerakan makan yang dilakukan. Pemberian finger food seperti pada BLW juga dapat dimulai ketika kemampuan oromotorik berkembang. Saat lidah sudah dapat menggeser ke kanan dan ke kiri yaitu pada usia 8 bulan sehingga mengurangi risiko tersedak. Artikel lainnya: Bunda, Perhatikan Menu MPASI yang Dianjurkan
Selain metode yang direkomendasikan oleh WHO dan IDAI ini, metode lain yang digunakan saat memberikan MPASI adalah dengan metode Baby Led Weaning (BLW). Lucia tidak menampik jika kini semakin banyak orang tua yang mencoba menggunakan metode BLW ketika memberikan MPASI. Tapi dia lebih menyarankan untuk menggunakan metode konvensional yang sudah ada penelitian ilmiah, daripada BLW yang belum ada penelitian lebih lanjut. Artikel terkait: Risiko Beri Makanan Padat pada Bayi di Bawah 6 Bulan
NIA PRATIWI