TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis Gastroenterologi dan Hepatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Irsan Hasan SpPD KGEH, mengatakan jalur utama penularan hepatitis B terjadi dari ibu kepada bayinya. Baca: Mengenal Penyakit Hati, Hepatitis
"Di Indonesia anak-anak mendapat hepatitis B dari ibu mereka. Kalau ibu punya empat anak, bisa jadi kempatnya mengidap hepatitis," kata Irsan di Jakarta. Dia menceritakan punya pasien seorang ibu dengan sebelas anak, dan semua anaknya terkena hepatitis.
"Ada lagi pasien saya yang punya enam anak. Anak tertua meninggal karena sirosis hati," kata Irsan. Sekarang, dia melanjutkan, mereka terbang dari Lampung ke Jakarta setiap bulan untuk menjalani medical check up dan pengobatan. Baca juga: Sakit Hepatitis, yang Kuning Bukan Kulitnya tapi...
Irsan menjelaskan Hepatitis B kerap menjadi pembunuh mematikan, dan 80 persen pengidapnya tidak mengalami keluhan dan gejala spesifik. Biasanya seseorang baru mengetahui mereka mengidap Hepatitis B saat donor darah lalu darahnya ditolak karena terdapat Hepatitis di dalamnya.
Ada juga karena ditolak perusahaan lantaran darahnya mengandung hepatitis, bahkan sampai dilarikan ke rumah sakit karena muntah darah. "Ternyata muntah darah itu karena peradangan hati dan positif hepatitis B," katanya.
Baca Juga:
Irsan menganjurkan masyarakat berinisaitif memeriksakan darah untuk mengecek apakah positif hepatitis atau tidak. Musababnya, kesadaran masyarakat yang masih rendah, maka tak heran jika kasus hepatitis B di sejumlah priovinsi sangat tinggi, salah satunya di Nusa Tenggara Timur. Artikel lainnya: Mengenal Hepatitis C, Penyakit yang Mematikan Hati