Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedofil, Simak 9 Cirinya! Jangan Terkecoh Penampilan Fisik

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi Pedofil, pelecehan, eksploitasi, pornografi dan perdagangan anak. shutterstock.com
Ilustrasi Pedofil, pelecehan, eksploitasi, pornografi dan perdagangan anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Keberadaan para pemangsa anak atau pedofil memang tak bisa diduga. Tak jarang mereka orang yang sudah kita kenal karena tinggal di lingkungan yang sama, bekerja di sekolah anak-anak, penjaga toko dekat rumah, atau bahkan kerabat sendiri.

Jangan pula terkecoh dengan penampilan luar orang tersebut. Mereka yang terlihat santun, baik, taat beragama juga bisa menjadi pedofil. Dalam beberapa kasus, pelaku pedofilia banyak yang berasal dari kalangan guru atau pemuka agama. Beberapa posisi lain juga membuka peluang terjadinya pedofilia, seperti dikutip news.com.au. (baca: Anak Nafa Urbach Diincar Pedofil, Bagaimana Reaksi Suaminya?)

1. Laki-laki
Seperti telah disebut di atas, penampilan dan status sosial atau orang yang dihormati tak menjamin kelakukannya pun pantas dihormati. Para pelaku pedofilia biasanya laki-laki, kebanyakan telah menikah, dan bekerja di berbagai bidang, mulai dari pekerja serabutan, pengangguran, sampai eksekutif perusahaan besar.

Biasanya orang-orang tersebut dekat dengan anak-anak dan memiliki sedikit teman dewasa. Mereka biasanya memilih jenis kelamin dan kelompok usia tertentu sebagai korban, misalnya perempuan saja atau laki-laki saja, mulai dari balita, bocah antara 6-10 tahun, dan remaja.

2. Pekerjaan yang berhubungan dengan anak-anak
Meski pedofilia bisa bekerja di mana saja, biasanya pekerjaan mereka dekat dengan anak-anak, misalnya kepala sekolah, guru, pelatih olahraga, supir bus sekolah, pekerja harian, pembina pramuka, pekerja panti asuhan, atau relawan di penampungan anak.

3. Pengumpul foto dan video
Pemangsa anak biasanya gemar mengumpulkan foto-foto atau video tentang para bocah. (baca: Jeremy Thomas Ditimpa Masalah, Ada 4 Jurus Tenangkan Keluarga)

4. Kerabat dekat
Para pelaku pedofilia juga bisa berasal dari keluarga sendiri dan biasanya laki-laki, seperti ayah kandung, ayah tiri, paman, kakek, atau pacar kakak perempuan. Celakanya, bila pelakunya kerabat dekat, para korban justru cenderung bungkam karena berbagai alasan, terutama karena takut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Pemberi hadiah
Waspadalah terhadap orang yang senang memberi hadiah pada anak-anak, bisa berupa mainan, makanan, atau uang. Banyak pedofil yang senang memberi hadiah pada anak-anak, biasanya sebagai rayuan agar para bocah itu mau menuruti kemauan mereka.

6. Pengasuh
Banyak laki-laki yang menjadi pengasuh anak dan tak sedikit pula yang memilih pekerjaan ini karena niat buruk.

7. Korban pedofilia
Tak sedikit pula pelaku pedofilia adalah korban di masa lalu. Mereka biasanya mencari mangsa bocah-bocah dengan usia yang sama saat mereka menjadi korban dulu.

8. Pecandu internet
Banyak juga pemangsa anak yang berkenalan dengan para korban lewat internet, seperti media sosial atau ruang percakapan. Dari situlah para pelaku merayu para korbannya dengan berbagai cara. (baca: Begini Melindungi Anak, Belajar dari Ibunda Taylor Swift)

9. Pria tampan
Jangan terpedaya oleh penampilan fisik. Orang sering menilai negatif orang yang berpenampilan buruk dan memandang positif orang yang berpenampilan menarik. Tak sedikit pedofil yang berwajah rupawan dengan status sosial terpandang. Mereka senang mengundang anak-anak berusia tertentu ke rumahnya, misalnya untuk menonton film, mengajak makan, atau bertamasya ke tempat hiburan.

PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pria 34 Tahun Diduga Pedofil Diamankan Satpam Pemkot Tangerang Selatan

7 Februari 2024

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Pria 34 Tahun Diduga Pedofil Diamankan Satpam Pemkot Tangerang Selatan

Seorang pria berusia 32 tahun R diamankan petugas keamanan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Mengakui pedofil.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

31 Januari 2024

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.


Pria Lansia Jomlo Ditangkap karena Pencabulan 3 Anak di Matraman

31 Januari 2024

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Pria Lansia Jomlo Ditangkap karena Pencabulan 3 Anak di Matraman

Kapolres Metro Jakarta Timur mengatakan tersangka pencabulan anak itu belum pernah menikah dan memiliki ketertarikan terhadap anak-anak.


Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

2 Desember 2023

Boris Kunsevitsky, salah satu pedofil terburuk di Australia, divonis 35 tahun penjara. Sumber: AAP/PA Images/mirror.co.uk
Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

Meta dinilai terseok-seok mengatasi alogaritma yang membuat pelaku pelecehan anak atau pedofil tetap bertengger di Instagram.


Penculik Malika Pelaku Pencabulan Anak, Iwan Sumarno Pelaku Pedofilia?

3 Januari 2023

Korban penculikan Malika ditemukan bersama pelaku sekitar pukul 21.30 di Jalan Wahid Hasyim, Tangerang Selatan.
Penculik Malika Pelaku Pencabulan Anak, Iwan Sumarno Pelaku Pedofilia?

Polisi telah menangkap penculik Malika Anastasya (6 tahun). Bocah perempuan ini diculik seorang bernama Iwan Sumarno di Jalan Gunung Sahari 7A.


Sekolah Islam Sosialisasi Bahaya Pedofilia Saat Masa Pengenalan Sekolah

19 Juli 2022

Warga berkebangsaan Prancis, Francois alias FAC, diboyong petugas Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menuju ruang tahanan. Francois adalah tersangka pedofil terhadap 305 anak Indonesia dengan modus sebagai fotografer, Kamis, 9 Juli 2020. TEMPO/Ihsan Reliubun
Sekolah Islam Sosialisasi Bahaya Pedofilia Saat Masa Pengenalan Sekolah

Sekolah Islam Shafta Surabaya menggelar sosialisasi bahaya pedofilia atau kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual.


Awasi Penggunaan Internet Anak agar Terhindar dari Kekerasan Seksual

13 Juli 2022

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Awasi Penggunaan Internet Anak agar Terhindar dari Kekerasan Seksual

Banyak anak sekarang belum memahami batasan dalam mengakses informasi yang tersebar di dunia internet sehingga rentan jadi korban kekerasan seksual.


Kejahatan Pedofil dari Jakarta Utara

24 Januari 2022

Kejahatan Pedofil dari Jakarta Utara

Kepolisian Resor Kota Jambi menangkap seorang pedofil yang memperkosa puluhan remaja perempuan berusia 13-16 tahun.


Ghislaine Maxwell Divonis Bersalah Bantu Jeffrey Epstein, Terancam 65 Tahun Bui

30 Desember 2021

Jeffrey Epstein dan Ghislaine Maxwell.[CNBC]
Ghislaine Maxwell Divonis Bersalah Bantu Jeffrey Epstein, Terancam 65 Tahun Bui

Ghislaine Maxwell divonis bersalah atas lima dakwaan karena perannya membantu pedofil Jeffrey Epstein melakukan pelecehan seksual gadis di bawah umur


Lita Gading Tak Komentar Soal Laporan Polisi Saipul Jamil

8 November 2021

Pedangdut sekaligus eks terpidana kasus pedofilia Saipul Jamil didampingi Kuasa Hukumnya Farhat Abbas mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 8 November 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Lita Gading Tak Komentar Soal Laporan Polisi Saipul Jamil

Psikolog Lita Gading enggan berkomentar soal laporan polisi yang dibuat oleh Saipul Jamil terhadapnya.