TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik biro perjalanan umrah First Travel, Andika Surachman dan istrinya Anniesa Desvitasari Hasibuan ditahan polisi karena diduga menipu sejumlah calon jemaah umrah. Para calon jemaah umrah tergiur dengan biaya umrah murah dari First Travel, namun belakangan tak kunjung berangkat. Baca: Terungkap, Begini Modus Penipuan Umrah Murah First Travel
Dalam wawancara dengan Tempo pada Maret 2015, Andika Surachman menceritakan bagaimana dia memulai bisnis agen biro perjalanan umrah bersama istrinya. Sebelum terjun ke usaha agen wisata, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan pernah berjualan pulsa telepon, burger, hingga seprai. Namun semuanya bangkrut.
Andika kemudian terpikir menjajal usaha biro perjalanan . Modalnya berasal dari hasil menggadaikan rumah mertua sebesar Rp 50 juta. "Waktu itu mikirnya, enak bisnis sambil jalan-jalan," katanya. Baca: Mengenal Anniesa Hasibuan, Bos First Travel yang Dicokok Polisi
Dia kemudian menawarkan paket perjalanan wisata kepada kenalan, beriklan lewat buku telepon di Yellow Pages, atau kepada siapa pun yang mau memakai jasanya. Alih-alih untung, bisnis Andika rugi setelah berjalan enam bulan. Modal First Travel habis dan rumahnya disita bank.
Dengan uang tersisa Rp 10 juta, Andika meneruskan usaha travel itu dari rumah kontrakannya di Depok. Dan titik balik itu tiba ketika ia diminta mengantar sembilan karyawan Bank Indonesia yang hendak berlibur ke Vietnam. Proyek itu sukses. Hubungan dengan pejabat Bank Indonesia ia jaga. Baca juga: First Travel Ditutup, 25 Ribu Jemaah Umrah Belum Diberangkatkan
Hingga pada 2011, bank sentral membuka tender umrah dan First Travel ditunjuk menjadi pendamping 124 karyawan Bank Indonesia. "Memakai pakaian ihram pun belum pernah," kata lulusan SMA Budi Warman 2, Jakarta Selatan ini. "Saya cari info perjalanan dan tata cara umrah di Internet."
Sukses dari Bank Indonesia, First Travel diminta mengantar umrah karyawan PT Pertamina (Persero). Kali ini, Andika sudah tak canggung memandu jemaah beribadah di sekitar Ka'bah. Setelah itu, pelanggan berdatangan dengan paket biaya dari Rp 15 juta per orang hingga Rp 35 juta. Baca: Anniesa Hasibuan Hamil 7 Bulan, Disebut Anak Mahal
Andika pun mulai serius membenahi perusahaannya. Ia meningkatkan First Anugerah menjadi perusahaan terbatas. Ia menerapkan ISO2000 untuk membereskan pelayanan sebelum buka cabang di 15 kota. Kantor pusat pun ia pindahkan dari Depok ke ruangan yang lebih luas di Atrium Mulia, di kawasan bisnis Kuningan, Jakarta.
Soal bisnis, bos First Travel ini tak punya tips muluk-muluk. "Saya tak punya tip berbisnis, hanya yakin modal utamanya adalah kepercayaan pelanggan," katanya. Artikel lainnya: First Travel Diduga Putar Uang Jemaah dengan Skema Ponzi