Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Paru, Ron Wood: Harus Serius Periksa Kesehatan

Editor

Susandijani

image-gnews
Personel Rolling Stones, Ron Wood, tampil dalam konser di stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, 20 Februari 2016. Tur konser America Latina Ole digelar sebanyak 13 kali di sejumlah negara Amerika Latin. AP/Leo Correa
Personel Rolling Stones, Ron Wood, tampil dalam konser di stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, 20 Februari 2016. Tur konser America Latina Ole digelar sebanyak 13 kali di sejumlah negara Amerika Latin. AP/Leo Correa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ronnie Wood, Personel band rock asal Inggris, The Rolling Stones awal tahun ini didiagnosis menderita kanker paru-paru, setelah dirinya melakukan pemeriksaan medis.

Karena hal ini, Ronnie (70) yang beberapa waktu lalu mendapat karunia anak kembar itu harus menjalani operasi selama lima jam yang mengakibatkan dirinya kehilangan bagian dari paru-parunya. (BacaPayudara Sering Berkeringat, Solusinya Handuk Khusus Payudara)

"Aku bertarung dengan kanker paru-paru," katanya. Selama wawancara, dia juga mengungkapkan bagaimana dia menolak kemoterapi yang merupakan bagian dari rencana perawatannya, meskipun ia yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja pada akhirnya.

Meskipun demikian, Ronnie mengatakan bahwa ia dan sang istri, Sally Humphreys memutuskan menjaga berita ini dari media karena tak ingin orang lain khawatir.

"Satu minggu lamanya aku tak tahu apa yang terjadi. Sally sangat mengagumkan. Setelah kami berhasil melaluinya, dia memberitahuku bahwa itu adalah tujuh hari terburuk dalam hidupnya," kenang dia.(baca: Trik agar Keluarga Tak Kurang Minum)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Aku siap menerima berita buruk, tapi aku memiliki iman dan ini akan baik-baik saja. Selain dokter, kami tidak memberitahu siapa pun karena kita tidak ingin menyusahkan orang lain," tutur Ronnie.

Dia mengatakan kondisinya saat ini baik-baik saja dan dokter telah memberitahunya kalau kanker "tidak menyebar" di tempat lain. Namun, dia masih harus menjalani pemeriksaan medis rutin dan pemeriksaan lainnya setelah operasi. (BacaMaag, Satu dari Berbagai Penyakit yang Bikin Berat Badan Drop)

Ia pun mendorong orang lain untuk segera memeriksakan kesehatan mereka. "Orang harus diperiksa. Serius harus diperiksa. Aku beruntung, karena selalu punya malaikat pelindung yang sangat kuat untukku," tutur dia seperti dilansir Digital Spy.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan metode terapi penyakit kanker paru menggunakan material nanopartikel.


Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

24 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

Pakar mengatakan pemeriksaan mutasi EGFR merupakan jenis yang dilakukan untuk kanker paru untuk menentukan pengobatan yang tepat.


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

25 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

27 hari lalu

Tumis Tauge Ikan Asin. youtube.com
Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

Pakar gizi menyebut enam makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker dan mayoritas mudah ditemukan dengan harga murah.


Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

33 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

Menurut WHO, sekitar 85 persen kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok. Simak saran pakar pulmonologi.


Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

51 hari lalu

Ilustrasi mamogram. Wikipedia.org
Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

Skrining awal dikatakan spesialis onkologi radiasi dapat meningkatkan angka kesembuhan serta mengontrol efek samping pengobatan kanker.


Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

16 Januari 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

Batuk sebenarnya wajar saja tapi bila gejala semakin parah atau terjadi lama, akibatnya bisa mengiritasi paru-paru. Kapan perlu ke dokter?


Tanda Penyakit Jantung yang Terlihat di Jari Tangan dan Kuku

7 Januari 2024

Ilustrasi kuku. Freepik.com/Valuavitaly
Tanda Penyakit Jantung yang Terlihat di Jari Tangan dan Kuku

Tak cuma nyeri dada dan sesak napas, jari-jari tangan bengkak bisa dialami penderita penyakit jantung. Bagaimana mengetahuinya?


Gejala Kanker yang Terlihat saat Menghias Pohon Natal

11 Desember 2023

Ilustrasi menghias pohon Natal. Tabloidbintang
Gejala Kanker yang Terlihat saat Menghias Pohon Natal

Siapa sangka pekerjaan yang terlihat tak terlalu berat seperti menghias pohon Natal bisa mengindikasikan kanker pada sebagian orang. Apa saja?


Kanker Paru di Indonesia Menyerang Usia Lebih Muda, Terutama Wanita

4 Desember 2023

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Kanker Paru di Indonesia Menyerang Usia Lebih Muda, Terutama Wanita

Pakar mengatakan angka kejadian kanker paru di Indonesia lebih muda 10 tahun dibandingn rata-rata di negara lain, terutama pada perempuan.