Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hidup dengan Anak Autis, Simak 5 Terapinya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi kekerasan pada anak. Shutterstock
Ilustrasi kekerasan pada anak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Terapi perilaku banyak digunakan untuk membantu anak-anak dengan Gangguan spektrum autisme (ASDs) belajar berbicara dan berkomunikasi, berkembang secara fisik, dan berurusan dengan orang lain dengan lebih efektif. Langkah demi langkah, program intensif ini - disebut Applied Behavior Analysis (ABA) - mendorong tindakan positif dan mencegah perilaku negatif. Itu terapi pertama

Pendekatan lain atau terapi kedua yang disebut Floortime, bekerja pada emosi dan keterampilan sosial. Program TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Communication related handicapped CHildren) menggunakan kartu gambar dan isyarat visual lainnya.(baca: Kisah Vaksin yang Konon Penyebab Autisme)

Terapi ketiga, dengan menggunakan sistem sekolah lokal yang dapat memberikan layanan khusus untuk membantu anak autis belajar dan berkembang. Ini bisa termasuk terapi wicara dan terapi okupasi. Sekolah diminta untuk mengembangkan Program Pendidikan Individu (IEP) untuk setiap anak. Anak-anak dengan autisme mungkin memenuhi syarat untuk intervensi dini atau layanan tahun ajaran yang diperluas. Jika Anda khawatir dengan anak Anda, jadilah advokat dan mintalah sekolah tersebut untuk mengembangkan IEP.

Terapi berikutnya adalah terapi obat. Tidak ada perawatan medis untuk autisme itu sendiri, namun obat dapat membantu beberapa gejala. Obat anti-psikotik dapat diberikan untuk masalah perilaku yang serius. Satu obat dalam kategori ini, Risperdal, memiliki persetujuan badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat  (FDA) untuk membantu mencegah sifat agresi, cedera diri, dan amukan pada anak-anak autis. Jika kejang menjadi masalah, obat anti-konvulsan dapat membantu. Obat yang mengobati depresi kadangkala diresepkan. Respon anak terhadap obat harus dipantau secara ketat.(Baca: Mengenal 5 Gejala Autisme Sesuai Kelompok Umur)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terapi kelima menyangkut aspek sensoris. Anak autis juga  sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, rasa, pemandangan, atau bau - mirip dengan kondisi yang dikenal sebagai gangguan pemrosesan sensoris.

Misalnya, mereka mungkin terganggu oleh lampu berkedip terang atau bel sekolah. Sebuah studi kecil oleh para periset Temple University menemukan bahwa membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan berbagai sensasi, bisa menurunkan perilaku buruk autis dan meningkatkan perilaku yang lebih baik. 

WEBMD | SUSAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

17 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

17 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

18 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

18 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

32 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

57 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

16 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Pada 14 Januari 2024, lifter angkat besi Lisa Rumbewas meninggal di Jayapura. Ia memiliki riwayat penyakit epilepsi.


6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

Drama Korea It's Okay to Not Be Okay (Netflix)
6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual


Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

5 Desember 2023

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

Manajemen menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang bus Transjakarta L13E rute Puri Beta-Latuharhari