TEMPO.CO, Jakarta -Dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair baru-baru ini, aktris cantik Angelina Jolie mengaku pernah mengalami Bell's palsy pada 2016. Apa sih Bell's palsy itu?
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) di Amerika Serikat, Bell's palsy adalah kelumpuhan wajah temporer. Kelumpuhan ini biasanya mempengaruhi satu sisi wajah seseorang. Sekitar 40 ribu orang Amerika Serikat terkena Bell's palsy setiap tahunnya. (baca:Cathy Sharon Bisnis Lipstik, Namanya Cathy Sharon Urban Lips)
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan saraf wajah. Seperti dilansir Live Science, ada dua saraf wajah, masing-masing mengontrol otot-otot di dua sisi wajah. Sisi wajah mana yang terserang Bell's palsy tergantung saraf mana yang terganggu.
Para ilmuwan tak tahu pasti apa penyebab kondisi ini tapi secara umum mereka berpikir penyebabnya adalah infeksi virus. Ketika saraf wajah rusak -- misalnya bengkak atau radang -- saraf itu tak mampu membawa pesan dari otak ke otot-otot wajah seperti biasanya sehingga menyebabkan rasa lemah, kelumpuhan, dan kedutan. Kondisi ini juga bisa membuat kelopak mata dan ujung mulut turun.
Saraf wajah juga mengirim sinyal-sinyal ke kelenjar air mata, liur, an otot-otot pada tulang kecil di tenga telinga. Artinya, gejala kerusakan saraf bisa juga berupa mengences, keluar air mata terlalu banyak, mata dan mulut kering, atau kuping berdenging. Semua gejala itu muncul tiba-tiba dan kondisi paling parah 48 jam sejak terjadi.
Baca Juga:
Buat kebanyakan penderita, Bell's palsy hanya temporer. Gejalanya berkembang dalam beberapa minggu. Dalam waktu enam bulan, gejala seharusnya sudah hilang sama sekali.(baca:Busana Antar Anak Sekolah dan Kerja buat Ibu Berhijab)
Tiga dari empat penderita Bell's palsy sembuh tanpa pengobatan. Dokter biasanya memberi resep obat seperti corticosteroids. Selain obat-obatan, kondisi ini juga bisa diredakan dengan memberi kompres hangat di wajah. Dokter juga mungkin menyarankan terapi fisik untuk membantu membuat otot-otot wajah rileks.
Beberapa orang menjalani pengobatan alternatif seperti akupunktur dan teknik relaksasi. Tapi hanya sedikit yang membuktikan bahwa pengobatan ini membawa hasil. Jolie sendiri mengaku mengatasi kondisinya dengan akupunktur.
PIPIT