Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

GGL, Tiga Unsur Pemantik Penyakit Tak Menular  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi susu kocok (milkshake) dan burger. Shutterstock
Ilustrasi susu kocok (milkshake) dan burger. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wanita yang panik saat bobot tubuhnya melonjak meski merasa sudah menjaga pola makan. Kepanikan ini disebut sebagai fenomena naive subject. Baca: Apakah Takaran Garam dan Gula Anda Sudah Sesuai?

Prof Dr Nuri Andarwulan, dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technologi (Seafast) Intitut Pertanian Bogor, mengatakan naive subject selama ini belum mendapat perhatian khusus dianggap biasa terjadi pada individu. Padahal sejatinya, fenomena naive subject ini menjadi indikasi tubuh mengalami fluktuasi gizi atau telah terekspos zat sangat tinggi lalu rendah dalam periode tertentu. Akibatnya, tubuhpun memberikan respons yang ekstrem.

Pembiaran terhadap pengalaman naive subject, menurut Nuri, dapat menimbulkan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang tepat itu antara lain, stroke, obesitas, diabetes melitus, dan jantung. Baca juga: Ketahui GGL, Ancaman Telak Buat Kesehatan

Yang menjadi perhatian dalam fenomena naive subject adalah konsumsi gula, garam dan lemak atau GGL. Asupan gula, garam, dan lemak dalam jumlah besar biasanya diperoleh dari masakan rumahan, makanan siap saji, dan makanan olahan. Ibu berperan penting dalam menyikapi fenomena native subject dengan cara memilih, mengolah, dan menyajikan makanan bernutrisi untuk keluarga supaya konsumsi garam, gula, dan lemaknya terkontrol.

“Masakan rumahan penting untuk menjaga asupan gula, garam, dan lemak,” ujar Nuri di Jakarta Food Editor’s Club Gathering di Grha Unilever, BSD City, Selasa 25 Juli 2017. Ada takaran yang harus dikonsumsi, tapi bukan berarti tidak sama sekali. “Harus hati-hati menurunkan makanan bergaram, karena kalau kurang garam bisa memicu gangguan jantung.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Nuri, hasil dari survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan mengenai konsumsi gula, garam, dan lemak pada hari kerja dan libur tidak berbeda signifikan. Masyarakat biasanya mendapatkan asupan gula dari minuman sirup sebanyak 46,60 gram, garam dari snack 21,31 gram, dan lemak dari produk susu sebesar 11,07 gram.

Kepala Departemen Medik Ilmu Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Fiastuti Witjaksono menjelaskan batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan pemerintah untuk usia balita hingga dewasa per orang dalam satu hari. Takarannya, gula cukup 50 gram atau setara 4 sendok makan, garam 2.000 miligram atau 5 gram artinya cukup 1 sendok teh, dan lemak 67 gram atau 5 sendok makan. Supaya mudah diingat, rumusnya adalah G4, G1, dan L5. Artikel lainnya: Trik Mengakali Makanan Tetap Lezat tanpa Garam

ALIA F | DINA ANDRIANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

2 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

17 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

23 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

29 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

34 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

47 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

50 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

55 hari lalu

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?


Kelly Clarkson Turunkan Berat Badan karena Idap Prediabetes, Jalani Diet Protein

57 hari lalu

Kelly Clarkson. Foto: Instagram/@kellyclarksonshow
Kelly Clarkson Turunkan Berat Badan karena Idap Prediabetes, Jalani Diet Protein

Kelly Clarkson mengaku tidak terkejut didiagnosis pradiabetes. Dia kemudian memutuskan untuk menurunkan berat badan.


Manfaat Mendinginkan Nasi dalam Kulkas, Cegah Potensi Diabetes Hingga Jadi Menu Diet

28 Januari 2024

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Manfaat Mendinginkan Nasi dalam Kulkas, Cegah Potensi Diabetes Hingga Jadi Menu Diet

Mendinginkan nasi dalam kulkas lalu mengolahnya sebelum dimakan bisa mengurangi kadar glikemik dalam nasi hingga mengurangi potensi diabetes.