Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Phthalate Ancam Sistem Reproduksi, Bagaimana Menghindarinya?

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi beras plastik/sintettis. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Ilustrasi beras plastik/sintettis. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Beredarnya kabar kandungan zat kimia untuk memproduksi plastik, phthalate yang terkandung pada makanan Mac and Cheese instan cukup mengkhawatirkan.

Hal ini disebabkan bahwa phthalate diduga dapat berdampak pada sistem reproduksi dan bersifat karsinogenik.  Sejatinya, phthalate digunakan digunakan sebagai bahan aditif yang berfungsi melunakkan polivinil klorida (PVC) dan membuatnya menjadi fleksibel.

Zat ini banyak digunakan untuk pembuatan mainan anak. Adapun jenis lainnya juga digunakan pada parfum dan berbagai produk perawatan kecantikan.

Baca juga :
Rahasia Tampil Cantik Candice Swanepoel
Cinta Menyulap Stretch Mark Jadi Karya Seni, Lihat Hasilnya
Pilih Warna Perabot Kamar Mandi, Ada Satu yang Disarankan

Ahli gizi Rita Ramayulis menjelaskan bahwa phthalate adalah zat kimia yang berfungsi untuk menciptakan tekstur pada bahan-bahan seperti plastik.

Artinya, zat ini bukan zat tambahan makanan. Kalaupun terkandung dalam makanan , perlu ada batas toleransinya.

Menilik dampaknya jika zat tersebut dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh, Rita mengatakan zat ini akan keluar dari tubuh secara alami melalui urin.

“Namun, beberapa jurnal menjelaskan bahwa zat ini akan mengendap dalam tubuh manusia. Jika mengendap pada tubuh anak laki-laki yang hormon testosteronnya sedang berkembang maka jumlah hormon testosteronnya bisa berkurang,” ujarnya.

Bahkan pada penelitian lain, lanjutnya, jika masuk ke dalam tubuh ibu hamil dengan jani laki-laki, zat phthalate akan menghambat pembentukan sifat anak laki-laki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, jurnal Laon menjelaskan adanya sifat karsinogenik setelah paparan ini semakin meningkat dan makanan dan mainan anak, serta benda plastik lainnya.

“Dosis amannya belum ditetapkan dan masih menjadi perdebatan. Namun, Uni Eropa pernah menetapkan batas aman penggunaan phthalate untuk produk mainan yang terbuat dari plastik sebesar 0,1 persen saja,” katanya.

Sebelumnya, beberapa media di luar negeri mencuatkan berita terkait penemuam zat phthalate dalam produkMac and Cheese keluaran produsen ternama seperti Kraft Heinz.

Reuters mencatat bahwa zat kimia yang ditemukan di dalam botol plastik, makanan kaleng, deterjen, osmetika dan pestisida telah membengkakkan biaya kesehatan di Amerika Serikat hingga US$340 miliar atau dua kali lebih besar dari biaya Uni Eropa dalam setahun.

Peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Harvard menyarankan untuk mengindari makanan yang dipanaskan dengan microwave di dalam wadah plastik, makanan kaleng, dan makanan yang menggunakan wadah plastik lainnya.

“Masyarakat juga perlu menghindari penggunaan wadah plastik dengan label bernomor 3,6, 7 karena mengandung zat kimia seperti phthalate. Beralih ke bahan-bhan natural atau bebas wewangian pada kosmetika bisa mencegah dari paparan penyakit,” ujarnya.

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).