Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Anak, Perhatikan Asupan Cairan pada Anak Usia Sekolah  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
AP/Heng Sinith
AP/Heng Sinith
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi anak usia pra sekolah 4-6 tahun kadang masih sulit mengekspresikan rasa haus dengan baik. Sebab itu, mereka lebih rentan mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa. Baca: Hari Anak Nasional, Jokowi Ingin Hapuskan Budaya Ospek di Sekolah  

Sejatinya, anak pada usia tersebut membutuhkan 1,2 liter air atau 6 gelas, dan pada usia 7-9 tahun membutuhkan sekitar 1,5 liter air atau 6-7 gelas setiap hari. Terlebih jika anak tergolong aktif. Mereka membutuhkan lebih banyak, sekitar 1 sampai 2 gelas air dari biasanya.

Biasanya anak enggan minum air karena kurang terbiasa dengan perilaku tersebut, terlalu sering minum minuman yang memiliki cita rasa. Atau jika berada di sekolah, mereka takut atau malas buang air kecil.

Orang tua dapat mengawasi asupan cairan anak dari keluhan anak terhadap rasa haus, bibir kering, dan warna urine. Kebiasaan minum air sejak dini sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi. Artikel lainnya: Banyak Anak Perempuan yang Terlalu Diberdayakan

Menurut Ketua Indonesia Hydration Working Group Budi Wiweko, dehidrasi dapat berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang dan jangka pendek. “Dehidrasi dapat menyebabkan daya konsentrasi anak berkurang, mereka kurang fokus, jangka panjangnya dapat mempengaruhi proses metabolisme dan inflamasi pada tubuh,” ujar Budi Wiweko dalam sosialisasi program Membangun Kebiasaan Minum Sejak Dini, di Jakarta Senin, 24 Juli 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara efek jangka panjangnya akan terasa 10 sampai 20 tahun kemudian, yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti kencing manis, darah tinggi, dan gagal ginjal. “Jadi sangat penting menanamkan pentingnya minum air yang berkecukupan sejak dini,” ujar Budi.

Sedangkan air yang baik dikonsumsi adalah air yang tidak berwarna dan berbau, tidak memiliki rasa, dan memiliki pH normal 7,2. Anak boleh mengkonsumsi air yang memiliki rasa, seperti teh manis. Tapi, Budi mengingatkan agar komposisi gula di dalamnya tidak lebih dari 10 persen. “Menurut WHO kadar gulanya tidak boleh lebih dari 10 persen, gula berbahaya bagi kesehatan jadi tetap dibiasakan minum air putih,” ujarnya. Baca juga: Jokowi dan Iriana Mainkan 3 Trik Sulap di Hari Anak Nasional  
 

NIA PRATIWI

Berita lainnya:
Anak Ikut Berbagai Kursus, Pertimbangkan Plus Minusnya
Remaja Terlalu Eksis di Medsos, Waspada Depresi Model Baru
Persiapan Anak Sejak Malam Sampai Pagi Sebelum ke Sekolah



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.