TEMPO.CO, Jakarta - Spinal dural arteriovenous fistula mudah ditangani. Kunci penyembuhannya adalah menghentikan hubungan kusut arteri-vena di sumsum belakang pasien. Caranya bisa lewat operasi pemutusan atau menyumbat fistula melalui kateterisasi.
Pembuluh darah yang abnormal atau spinal dural arteriovenous fistula, yakni hubungan abnormal (fistula) antara arteri dan vena yang terletak di dekat penutup sumsum tulang belakang (dura).
Operasi pemutusan fistula harus dilakukan dengan pembedahan. Setelah pembuluh darah yang mengalami fistula ditemukan melalui DSA, dokter akan memastikannya lebih dulu dengan memasang klip untuk melihat perubahan warnanya. Kalau benar fistula, warna pembuluh darah itu akan berubah menjadi kehitaman. Jika sudah yakin benar, barulah pembuluh darah tersebut dipotong dengan cara dibakar sehingga tak terjadi perdarahan. Tingkat keberhasilan operasi ini mencapai 95 persen.
Metode penyembuhan lain adalah melakukan penyumbatan melalui kateterisasi-mirip dengan pemasangan cincin untuk penyakit jantung ataupun stroke. Hanya, bedanya, yang dipasang bukan kawat untuk melonggarkan pembuluh darah, melainkan lem untuk menutup aliran darah. Metode ini cukup rumit lantaran kateter mesti menyusuri pembuluh darah yang kecil dan berkelok-kelok. Walhasil, tingkat keberhasilannya hanya sekitar 85 persen. "Kalau pembuluh darahnya sulit dijangkau, dokter lebih memilih melakukan operasi," kata Setyo Widi Nugroho, dokter spesialis bedah saraf.
Menurut Setyo, keberhasilan operasi bukan jaminan kondisi pasien akan sehat kembali. Saraf pusat yang telanjur rusak parah kadang tak bisa dipulihkan. Saraf itu baru bisa normal jika kerusakannya baru sebagian.
Baca Juga:
Walaupun tak menjamin kesembuhan, paling tidak operasi pemutusan fistula bisa mengatasi berbagai keluhan pasien untuk sementara waktu. Jika tak cepat ditangani, pembengkakan yang mengacaukan saraf pusat memang bisa merembet ke lokasi lain. Lama-kelamaan, bukan hanya kaki, kedua tangan juga bisa ikut lumpuh. "Karena itu, kalau sudah terdiagnosis, harus segera ditangani," ucapnya.
NUR ALFIYAH
Berita lainnya:
Kesemutan, Kebas, dan Kram Pertanda Gangguan di Saraf Tepi
Cegah Hipokalsemia, Ini Jumlah Kalsium yang Dibutuhkan Tubuh
Makeup Neon, dari Mata sampai Kuku Harus Klop