Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembuluh Darah Kusut Sebabkan Tubuh Lumpuh

image-gnews
Ilustrasi penderita kelumpuhan. Scumdoctor.com
Ilustrasi penderita kelumpuhan. Scumdoctor.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembuluh darah yang abnormal istilah medisnya spinal dural arteriovenous fistula, yakni hubungan abnormal (fistula) antara arteri dan vena yang terletak di dekat penutup sumsum tulang belakang (dura) dapat membuat kondisi seseorang menjadi lumpuh.

Arteri merupakan pembuluh darah yang bertugas membawa darah dari jantung. Sedangkan vena sebaliknya, bertugas membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Awal Mei lalu, lewat sebuah operasi kecil, pembuluh darah itu diputus.

Dalam tubuh normal, setelah dipompa jantung, darah akan mengalir ke pembuluh darah arteri. Dari arteri, darah mengalir lagi ke arteriola, yakni pembuluh darah kecil yang merupakan cabang-cabang arteri. Darah yang berisi nutrisi dan oksigen tersebut terus mengalir mengantarkan makanan ke seluruh tubuh. "Seperti aliran air, dari sungai masuk ke got, lalu masuk lagi ke aliran yang lebih kecil lagi," kata dokter Setyo Widi Nugroho, spesialis bedah saraf.

Nah, setelah beredar ke seluruh tubuh, darah baru mengalir ke kapiler, yakni pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriola dengan venula. Dari venula, darah melewati pembuluh besar lagi bernama vena untuk dikembalikan ke jantung. "Jadi seharusnya pembuluh darah arteri dan vena tak pernah bertemu langsung," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ini.

Namun, akibat trauma-seperti benturan, atau kelainan-pembuluh darah arteri dan vena yang tadinya tak berhubungan ini kadang bisa berhadapan. Ini bisa jadi pangkal banyak persoalan. Soalnya, kapasitas tekanan kedua pembuluh ini jelas berbeda. Arteri yang menerima hasil pompaan darah dari jantung terbiasa menerima tekanan aliran darah yang besar. Sedangkan vena, yang biasanya menerima darah dari saluran-saluran kecil, terbiasa menerima tekanan yang rendah.

Dihubungi terpisah, dokter spesialis bedah saraf Asra Al Fauzi sependapat dengan penjelasan Setyo. Menurut dia, perbedaan kapasitas pembuluh arteri dan vena memang bisa mengundang masalah. Salah satunya sumsum tulang belakang jadi membengkak karena menahan tekanan darah yang semula mengalir deras di arteri dan mendadak harus melambat di vena. "Seperti kebanjiran," tuturnya. Efek lainnya, pengiriman cadangan makanan yang dihantarkan dalam darah untuk sumsum tulang belakang juga jadi macet.

Akibat pembengkakan dan kekurangan makanan ini, saraf pusat yang terletak di sekitar sumsum tulang menjadi kacau. Fungsi sensorik dan motoriknya jadi terganggu. Inilah penyebab munculnya kram, perasaan kebas pada kedua kaki, tak bisa buang air besar, impotensi, sampai kelumpuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di seluruh dunia, kata Setyo, 5 dari 1 juta orang mengalami masalah ini tiap tahun. Berdasarkan angka itu, semestinya ada 1.000-2.000 orang Indonesia menderita penyakit ini per tahun. Namun, nyatanya, yang ditemukan sangat sedikit dibanding jumlah tersebut. "Saya pun baru menangani lima pasien setelah bertahun-tahun," ujarnya.

Menurut Asra, barangkali masalahnya adalah tak semua dokter paham tentang penyakit pembuluh darah abnormal. DSA, alat untuk mendeteksi fistula, juga tak dimiliki semua rumah sakit. Akibatnya, sering terjadi kekeliruan diagnosis. Asra menceritakan, pasiennya yang berasal dari Jakarta juga pernah mengalami kesalahan diagnosis. Bolak-balik ke dokter, bahkan sampai berobat ke Singapura pun, tak ada yang menyimpulkan bahwa penyebab kelumpuhannya adalah fistula. "Setelah di-DSA di sini, baru ketahuan," kata dokter yang berpraktik di RSUP Dr Soetomo, Surabaya, ini.

Padahal, menurut Setyo, sebenarnya spinal dural arteriovenous fistula mudah ditangani. Kunci penyembuhannya adalah menghentikan hubungan kusut arteri-vena di sumsum belakang pasien. Caranya bisa lewat operasi pemutusan atau menyumbat fistula melalui kateterisasi.

NUR ALFIYAH

Berita lainnya:
Ingin Berat Badan Ideal, Dokter: Jangan Pantang Nasi
Blueberry Coconut Slush 
Cara Mengolah Nanas untuk Tubuh Sehat dan Cantik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

11 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

19 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

19 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

25 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

27 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.