TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Anggia Chrisanti mengatakan ada beberapa hal yang menjadi catatan bagi orang tua saat mencari sekolah yang cocok untuk anak, terutama menjelang tahun ajaran baru. Orang tua, menurut dia, kerap memilih sekolah yang dapat mewujudkan mereka ketimbang sekolah yang mampu mengeksplorasi kemampuan anak.
Anggia, yang juga konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Westaria sekaligus penggagas Sekolah Keluarga Empat Pilar, mengingatkan jangan sampai orang tua menitipkan mimpinya kepada anak. "Biarkan anak menjalani kehidupan sesuai dengan kodrat penciptaannya. Bukan sebagai mimpi, apalagi obsesi orang tua yang tidak kesampaian," katanya.
Dia mencontohkan, sikap orang tua yang menitipkan harapannya kepada anak. Misalnya, orang tua yang kurang aktif, kurang bergaul, kurang bisa mengembangkan diri, memilih memasukkan anaknya ke sekolah alam dengan harapan anak akan lebih aktif, lebih bergaul, dan mampu mengembangkan diri.
"Sebetulnya, hampir tidak ada sekolah yang jelek. Namun orang tua perlu memperhatikan apakah sekolah yang dipilih sudah tepat?" ujarnya. Sekolah alam, kata dia, lebih tepat untuk anak-anak kinestetik dan dominan dengan aktivitas interpersonal. "Jika anak-anak seperti ini dimasukkan ke sekolah alam, bakatnya akan lebih berkembang dan optimal."
Lain halnya jika anak ternyata introver atau memang kurang suka bergaul. Jika dipaksakan mengambil pendidikan di sekolah alam, Anggita melanjutkan, akan ada masa-masa pembelajaran yang dilalui sang anak menjadi siksaan. Jangankan mendapatkan hasil yang optimal, untuk berhasil melewati hari demi hari mengenyam pendidikan di sekolah pun akan terasa berat.
"Sebetulnya tidak perlu bingung mencari sekolah yang tepat untuk anak. Cukup dengan mengenali dan memahami diri sendiri," ucapnya. "Apa mungkin jika orang tuanya ikan anaknya burung? Apa mungkin orang tua ikan memilih menyekolahkan anaknya untuk terbang? Kecuali ikan ini punya obsesi atau impian untuk terbang. Maka wajar meski anaknya jelas ikan pun akan disekolahkan di sekolah terbang," tuturnya.
Berita lainnya:
Manfaat Anak Belajar Menulis Huruf Sambung
Tipe Orang Tua yang Bikin Anak Rentan Jadi Korban Bully
Marini Zumarnis Punya Anak Remaja, Sontek Gaya Parentingnya