TEMPO.CO, Jakarta - Sleep apnea memang sudah sering menjadi bahasan di rubrik kesehatan. Namun meninggalnya aktris senior Carrie Fischer, Desember 2016, membuat orang ingin tahu lebih banyak tentang penyakit ini. Fischer dinyatakan meninggal karena serangan jantung dan sleep apnea berkontribusi dalam kematiannya.
Sebenarnya, kondisi seperti apa sleep anea itu dan seberapa berbahaya? Hello memberikan penjelasannya. (Baca: Mau Bisnis Restoran? Simak 12 Rahasia Suksesnya)
Apa itu sleep apnea?
Sleep apnea adalah kondisi otot dan jaringan halus di tenggorokan dalam posisi rileks dan tidak berfungsi dengan semestinya sehingga menghambat aliran udara selama 10 detik atau lebih. Kondisi ini terjadi berulang kali sepanjang malam pada penderita sleep apnea.
Bagaimana gejalanya?
Gejala biasanya dirasakan oleh pasangan penderita yang merasa terganggu saat tidur. Beberapa gejalanya adalah:
*Mendengkur keras
*Sulit bernapas dan berisik
*Ada periode berulang di mana penderita nyaris tak bisa bernapas
*Kadang disertai keringat dan berulang kali buang air kecil
Apa penyebabnya?
*Terlalu gemuk: Kelebihan berat badan menyebabkan gumpalan jaringan halus di leher dan membuat otot di tenggorokan tegang. Terlalu banyak lemak di perut juga membuat seseorang sulit bernapas dan membuat sleep apnea semakin parah.
*Laki-laki: Penyakit ini lebih umum menyerang laki-laki dan kemungkinan karena adanya perbedaan distribusi lemak.
*Di atas 40 tahun: Masalah tidur bisa terjadi di usia berapa pun, tapi lebih umum pada usia di atas 40 tahun.
*Berleher besar: Laki-laki dengan lingkar leher di atas 43 sentimeter berisiko lebih tinggi terserang sleep apnea.
*Alkohol, rokok, dan obat-obatan yang bikin mengantuk: Semua ini bisa menyebabkan sleep apnea.
Apa saja kemungkinan komplikasinya?
Bila penyakit ini tidak segera diatasi dengan benar, sejumlah komplikasi mungkin terjadi, seperti berikut ini:
*Tekanan darah tinggi
*Serangan jantung atau stroke
*Detak jantung tak teratur
*Diabetes tipe 2
Bagaimana mendiagnosisnya?
Periksakan diri ke dokter, lebih baik lagi ke klinik khusus masalah tidur, bisa juga dengan menggunakan alat khusus yang dipasang di rumah pada waktu tidur.
Apa pengobatannya?
Dalam banyak kasus, penderita akan disarankan untuk mengubah gaya hidup, seperti menurunkan berat badan buat yang obesitas, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghindari obat-obatan yang bikin mengantuk atau obat tidur.
Buat yang kasusnya lebih parah, penderita biasanya menggunakan alat pelancar tekanan udara (CPAP), yang berbentuk pompa kecil dan mengalirkan udara lewat masker yang menutupi hidung dan mulut serta mencegah tenggorokan menutup saat ia tidur.
PIPIT
Artikel lainnya:
Awas Sindrom Kantor, Gejalanya dari Nyeri Punggung hingga Wasir
Cuaca Panas, Dehidrasi Mengintai! Minum, Jangan Tunggu Haus