Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Zat Kimia pada Shampo Bisa Membuat Bayi Lahir Cacat?  

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi wanita membaca label/kandungan pada botol shampo. shutterstock.com
Ilustrasi wanita membaca label/kandungan pada botol shampo. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Zat kimia yang berasal dari disinfektan dan bahan pengawet yang mengkontaminasi ibu dan atau ayah, bisa membuat bayi yang dikandung lahir cacat.

Disinfektan dan bahan pengawet ada dalam produk rumah tangga seperti deterjen, shampo dan conditioner dapat membuat bayi cacat lahir. Begitu disebutkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Birth Defects Research, beberapa waktu lalu. Diungkapkan bahwa bahan kimia senyawa amonium kuartener atau "quats" - dapat menyebabkan cacat lahir pada otak, tulang belakang atau sumsum tulang belakang.

"Bahan kimia ini biasa digunakan di rumah, rumah sakit, ruang publik dan kolam renang," kata Terry Hrubec, Associate Professor di Edward Via College of Osteopathic Medicine (VCOM) di Virginia, Amerika Serikat. "Cacat lahir jika kedua orang tua terpapar, atau hanya salah satu orang tua yang terpapar," ujar Hrubec dikutip Tempo dari laman Boldsky.

Dalam penelitian ini, periset menyelidiki efek quats yaitu alkil dimetil benzil amonium klorida dan dimetil amonium klorida. Zat yang sering ditulis dengan istilah ADBAC dan DDAC dan bersifat antimikroba. Bahan ini umumnya digunakan dalam bahan pembersih dan disinfektan, tisu tangan, pengawet makanan, perawatan kolam renang, produk binatu, shampo, conditioner, obat tetes mata dan produk perawatan pribadi lainnya.

Paparan bahan kimia mengakibatkan cacat lahir sama dengan cacat seperti yang ditemukan pada manusia - spina bifida dan anencephaly. Penelitian ini menggunakan media tikus. Dengan membandingkan yang yang terpapar dan tidak terpapar. "Kami juga mengamati peningkatan risiko cacat lahir selama dua generasi setelah berhenti terpapar," ujar Hrubec.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun penelitian ini dilakukan pada tikus, tak menutup kemungkinan bahan kimia ini juga mengancam manusia.

DINA ANDRIANI

baca juga :
6 Alasan Kenapa Hitam Disebut Si Raja Warna
Kulit Wajah Sangat Tipis, Jangan Sembarang Beli Sabun Pembersih

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.