Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Massa Tulang Hilang, Kini Ada Bone Graft dari Terumbu Karang

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mahasiswa S1 Teknik Biomedik, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga Surabaya membuat bahan pengganti massa tulang yang hilang akibat pengangkatan massa tulang maupun amputasi dalam operasi pada kasus penderita kanker tulang atau osteosarcoma.

Pengganti massa tulang, atau bone graft tersebut, dibuat dari serpihan terumbu karang.

Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE), Hana Zahra Aisyah mengatakan dia bersama empat temannya melakukan penelitian ini untuk menemukan alternatif atas permasalahan yang terjadi, di mana kasus kanker tulang di Indonesia semakin bertambah.

Kanker tulang atau osteosarcoma merupakan salah satu tipe kanker yang menyerang bagian tulang manusia. Gejala penyakit ini seringkali diabaikan, karena acapkali dianggap nyeri biasa.

Penanganan dari kanker tulang dapat berupa pengangkatan massa tulang sampai amputasi. Berangkat dari permasalahan itulah, Hana Zahra Aisyah, Juliani Nurazizah Setiadiputri, Agisa Prawesti, Danang Pristiono, dan Ferisya Kusuma Sari memanfaatkan kekayaan hayati laut Indonesia berupa terumbu karang untuk dimanfaatkan menjadi bahan pengganti massa tulang.

"Di luar negeri sudah ada yang memanfaatkan terumbu karang sebagai bahan bone graft, namun terumbu karang sendiri termasuk kekayaan hayati laut yang dilindungi dibalik potensinya yang besar. Untuk itu kami ingin memaksimalkan potensinya tanpa merusak kekayaan hayati laut dengan menggunakan serpihan terumbu karang hasil gerusan ombak yang banyak terdapat di pasir-pasir pantai," kata Hana dalam keterangan resmi, Rabu 21 Juni 2017.

Dibawah bimbingan dosen Djoni Izak Rudyardjo, penelitiannya diajukan dalam program PKM-PE dengan judul "Coral Grains sebagai Bahan Baku Pembuatan Hidroksiapatit - Alginat untuk Aplikasi Bone Graft pada Kanker Tulang (Osteosarcoma)". Setelah melewati penilaian yang ketat, Dirjen Dikti penelitian ini layak memperoleh dana penelitian dari Kemenristekdikti dalam PKM 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditambahkan oleh Hana, bahwa untuk meningkatkan kekuatan terumbu karang ini, kandidat bone graft ini juga ditambahkan dengan Alginat. Alginat merupakan bahan yang kompatibel dengan tulang dan berfungsi untuk meningkatkan kekuatan bone graft agar tidak rapuh.

"Kami ingin memberikan harapan bagi penderita kanker tulang bahwa kehilangan sebagian tulang bukanlah akhir dari segalanya. Mudah-mudahan inovasi kami ini bisa membantu mereka untuk beraktivitas kembali," tambah Agisa.

 BISNIS.COM

Baca juga :
6 Gejala Harus Pindah Kerja Meski Karir Masih Bagus
Dehidrasi Saat Mengemudi, Kondisinya Sama Buruknya dengan Mabuk

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

39 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

39 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

39 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.